redaksiharian.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan menetapkan dua kota/kabupaten sebagai nominasi kota kreatif dari Indonesia untuk mengikuti Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative City Network (UCCN) 2023.

Dua kabupaten/kota tersebut akan diambil dari dua bidang yang berbeda dari total tujuh bidang kreativitas yang ada.

“Akan ditetapkan dua kota dari dua bidang yang berbeda sebagai nominasi kota kreatif dari Indonesia yang akan diajukan ke UNESCO untuk menjadi anggota UCCN”.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Fransiskus Xaverius Teguh dalam acara FGD Pendampingan Usulan Nominasi Kota Kreatif UNESCO 2023 di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Adapun pada periode pengusulan nominasi UCCN tahun 2023, Kemenparekraf sebagai focal point program UNESCO telah menerima usulan dari lima kota untuk dipilih sebagai kota yang akan diusulkan tahun ini.

Kelimanya yaitu:

  • Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (bidang bidang kerajinan dan seni rakyat)
  • Kota Bitung, Sulawesi Utara (bidang gastronomi)
  • Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (bidang bidang kerajinan dan seni rakyat)
  • Kota Salatiga, Jawa Tengah (bidang gastronomi)
  • Kota Surakarta, Jawa Tengah (bidang bidang kerajinan dan seni rakyat)

Pendampingan sampai proses seleksi

Agar dapat lolos seleksi hingga tahap akhir nanti, kelima kabupaten/kota mendapatkan pendampingan dari Kemenparekraf.

“Kemenparekraf akan memberikan pendampingan kepada kelima kabupaten/kota dalam mempersiapkan naskah pengusulan ke UNESCO,” ujar Fransiskus.

Ia menjelaskan, setelah diberi pendampingan, pada Mei 2023, akan ditetapkan dua kota terpilih dari lima kabupaten/kota yang diseleksi oleh Panitia Seleksi Nasional Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO Tahun 2023.

“Dari tim kami finalisasi bulan Mei untuk mengajukan dua kota. Lalu finalisasi ke UCCN sekitar bulan Juni/Juli tahun ini juga,” jelas Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Itje Chodidjah.

Diperkirakan, pada Oktober atau November akan dilakukan pengumuman penetapan UCCN.

Selanjutnya, kata Fransiskus, timnya akan menentukan kabupaten/kota apa saja yang akan maju mewakili Indonesia pada Mei 2023.

“Selanjutnya, akan dilakukan penilaian oleh UNESCO hingga akhirnya pengumuman penetapan UCCN pada November 2023,” imbuhnya.

Sekilas tentang Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Sebagai informasi, Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UCNN merupakan program yang diluncurkan di bawah mandat UNESCO pada 2004, untuk membangun budaya perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.

Dengan menciptakan jejaring ini, UNESCO mempromosikan pentingnya industri budaya dan kreatif untuk pembangunan kota yang berkelanjutan.

“Tujuan dari program UCCN adalah untuk mempromosikan dan memperkuat kerjasama internasional antara kota-kota di dunia,” tutur Itje.

Selain itu, kata dia, UCCN juga menjadikan kreativitas sebagai faktor strategis dalam upaya menuju pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan kota yang berkelanjutan.

Sampai saat ini, UNESCO telah menjalin lebih dari 295 kota dari 90 negara di dunia yang meliputi tujuh bidang kreativitas.

Ketujuhnya yaitu bidang Kerajinan dan Seni Rakyat, Desain, Film, Gastronomi, Literatur, Seni Media, dan Musik.

Sejauh ini, Indonesia sendiri telah memiliki empat kota yang terdaftar dalam UCCN.

Ada Kota Pekalongan (2014), Kota Bandung (2015), Kota Ambon (2019), dan Kota Jakarta (2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.