redaksiharian.com – Nurul Izzah Anwar , yang merupakan putri Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim , mengundurkan diri dari posisinya sebagai penasihat senior ekonomi dan keuangan untuk PM Malaysia . Posisi itu hanya dipegang Nurul Izzah selama enam pekan.

Seperti dilansir The Star, Senin (13/2/2023), pengunduran diri itu diumumkan Nurul Izzah dalam pernyataan terbarunya. Untuk selanjutnya, Nurul Izzah akan menjabat sebagai salah satu kepala sekretariat yang akan mendukung panel penasihat Kementerian Keuangan Malaysia.

“Ketua Komisi Penasihat Menteri Keuangan (Menkeu) Tan Sri Mohd Hassan Marican bersama dengan para anggota terhormat lainnya, telah mengundang saya untuk menjadi kepala (co-head) sekretariat untuk mendukung pekerjaan mereka untuk negara,” sebut Nurul Izzah dalam pernyataannya.

“Ini merupakan undangan yang saya terima dengan rendah hati,” imbuhnya.

Nurul Izzah menyatakan dirinya berharap bisa membantu Menkeu Malaysia Mohd Hassan dan anggota komisi penasihat lainnya dalam mengabdi untuk negara.

Sebelum mengumumkan posisi barunya itu, penunjukan Nurul Izzah pada 3 Januari lalu sebagai penasihat senior untuk PM Malaysia, atau ayahnya sendiri, menuai banyak kritikan yang menyebut itu merupakan nepotisme.

Dalam pernyataan terbarunya, Nurul Izzah yang mantan anggota parlemen Pematang Pauh itu menuturkan dirinya berterima kasih atas dukungan yang diterimanya, baik dari masyarakat maupun kalangan pegawai negeri dan pemerintahan secara luas.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Keputusan Nurul Izzah melepaskan posisi penasihat ekonomi dan keuangan PM Malaysia itu menuai pujian. Presiden Transparansi Internasional Malaysia (TI-M) Dr Muhammad Mohan menyebutnya akan mengakhiri tuduhan nepotisme yang menghujani Nurul Izzah dan sang ayah.

“Kalibrasi ulang ini akan mengakhiri tuduhan nepotisme karena ‘hubungan ayah dan anak’,” ucap Dr Muhammad Mohan.

Dia menyambut baik peran Nurul Izzah sebagai kepala sekretariat untuk panel penasihat Menkeu Malaysia. “Ini tepatnya yang disarankan oleh TI-Malaysia ketika kami mengatakan ‘kalibrasi ulang’ diperlukan karena peran dan kontribusi Nurul dalam pemerintahan sangat disambut baik tapi tidak boleh ada konflik kepentingan,” ujarnya.

Dr Muhammad Mohan sebelumnya menyebut penunjukan Nurul Izzah sebagai penasihat senior untuk PM Malaysia, atau ayahnya sendiri, akan mempengaruhi posisi Malaysia dalam Indeks Persepsi Korupri.

Sementara kritikan dari Pusat Pendidikan Pasar (CME) menyebut penunjukan Nurul Izzah sebagai penasihat senior itu bertentangan dengan kebijakan reformis yang dipegang Anwar sebagai PM Malaysia dan pemerintahannya.