redaksiharian.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program Kartu Prakerja telah diikuti lebih dari 16,4 juta peserta sejak diluncurkan pada 2020 hingga akhir 2022. Ia bilang, sepertiga dari peserta Kartu Prakerja yang menanggur itu kini sudah memiliki pekerjaan.

Hal itu diungkapkannya dalam webinar bertajuk Bringing 16,4 Million People Closer to Full and Productive Employment and Decent Work Using Digital Technology, yang merupakan side event Sidang ke-61 Komisi Pembangunan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN CSocD-61 PBB).

“Lebih dari 16,4 juta orang dari seluruh wilayah dan kota di Indonesia telah mengikuti program ini. 51 persen dari mereka adalah perempuan dan 3 persen adalah penyandang disabilitas. Dari mereka yang menganggur, sepertiga dari mereka kini bekerja, baik sebagai pemilik usaha kecil maupun sebagai karyawan,” ujar Airlangga seperti dikutip dalam keterangannya, Minggu (12/2/2023).

Dia menuturkan, Kartu Prakerja merupakan misi kemanusiaan dengan pemberdayaan yang melibatkan pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan.

Menurutnya, program ini lebih dari sekedar kebijakan, pendanaan, atau teknologi, sebab dalam pelaksanaannya dibutuhkan perubahan radikal dalam institusi dan budaya, serta di pemerintahan, perusahaan, dan individu.

“Program ini tidak hanya efektif dalam memberikan hasil yang baik, tetapi juga dengan biaya yang efisien,” kata Airlangga yang juga Ketua Komite Cipta Kerja.

Sementara itu, Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning David Atchoarena mengungkapkan, bahwa program Kartu Prakerja telah mendapatkan pengakuan internasional atas keberhasilan memanfaatkan teknologi digital dan menjadi game changer atau membawa perubahan besar dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi orang dewasa di luar pendidikan formal.

“Ini sekaligus membangun jembatan antara pendidikan formal dan informal. Teknologi menjadi ‘game changer’ terutama dalam memberikan tempat bagi platform digital untuk pengembangan keterampilan angkatan kerja (upskilling dan reskilling),” katanya.

Adapun Kartu Prakerja memberikan beasiswa kepada angkatan kerja yang bisa secara bebas memilih pelatihan online yang tersedia di mitra e-marketplace yang relevan dengan pasar kerja saat ini tanpa diskriminasi. Menurut dat Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, sebanyak 12 persen penerima manfaat berusia lebih dari 50 tahun, 19 persen adalah lulusan SMP.

Menurut David, pengalaman Kartu Prakerja patut ditiru negara-negara lain. Ia menilai, apa yang dilakukan Kartu Prakerja sejalan dengan misi organisasi yang dipimpinnya yakni memberikan kesempatan pembelajaran seumur hidup.

“Tujuan pembelajaran sepanjang hayat, antara lain bertujuan untuk menekan ketidakadilan gender dan ketimpangan ekonomi,” ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.