redaksiharian.com – Pecinta seni rupa Tanah Air kini bisa menikmati suguhan karya seni di ruang terbuka hijau lewat kehadiran Art Jakarta Gardens 2023 yang masih berlangsung hingga Minggu (12/2/2023) mendatang.
Memasuki tahun kedua pelaksanaannya, Art Jakarta Gardens mengambil lokasi serupa dengan gelaran tahun lalu, di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat.
Area taman yang hijau seolah menciptakan harmoni dengan puluhan instalasi dan karya patung yang ditata apik.
Menurut Direktur Artistik Art Jakarta Gardens, Enim Supriyanto, tahun ini ada 25 karya gabungan instalasi seni dan patung yang dimuat di sekitar area taman Hutan Kota by Plataran.
Karya-karya tersebut diciptakan oleh para seniman Tanah Air hingga mancanegara.
Kompas.com pun berkesempatan mengunjungi pameran seni itu di hari pertama pembukaanya, Selasa (7/2/2023) sore.
Meskinsaat itu langit menggelayut dan gerimis tipis, tapi tidak terlihat jalanan becek yang mengganggu, semua tersusun rapi.
Supaya tidak menginjak rumput, agaknya panitia sengaja memasang jalur-jalur beralaskan triplek, walau cukup licin usai terbilas air hujan.
Nah, sebelum memasuki tenda pameran, ada sepasang patung yang tampak menonjol di tengah keramaian lantaran tingginya mungkin sekitar dua meter. Patung ini adalah karya dari Zhu Wei, berjudul “China China no.2 (2010)”.
Lalu, tak jauh dari sini, sebuah patung karya Anggar Prasetyo berjudul “Life Balance #5 (2023)” juga tampak mencolok dengan warna merah.
Patung ini memeragakan pose seorang wanita tengah memikul beban berukuran dua kali lebih besar dibanding tubuhnya, di atas pundak.
Seolah menyampaikan pesan betapa pentingnya mengetahui batas kemampuan diri, pada siapapun yang melihat.
Sedangkan untuk instalasi, pengunjung dapat menemukan sebuah karya bertajuk “Aquifer” dari Digital Nativ, yang memadukan seni dan teknologi seputar isu air tanah di Jakarta.
Pipa-pipa Aquifer terlihat naik turun, di dalamnya ada pipa kecil lagi, berisi cairan berwarna ungu yang menyala.
Cukup lelah berkeliling, saya sedikit kebingungan mencari bangku untuk istirahat sejenak.
Saat mengedarkan pandangan, ternyata sedikit sekali tempat duduk yang ada di area pameran.
“Silakan kak, bisa duduk di sini,” ujar seorang wanita menunjuk patung-patung kelinci aneka warna, yang ternyata adalah produk bangku dari perusahaan properti khusus outdoor area, LUAR.
Saya pun menikmati pergantian sore menuju malam di atas bangku mungil ini. Siapa sangka, semakin malam, bangku kelinci pun mengeluarkan warna yang kian menyala.
Menilik sisi taman yang lain, saya menemukan karya charger station dengan casing yang dipoles sedemikian rupa, hasil kolaborasi empat orang seniman bersama CASION, yaitu Karafuru, Rizal Hasan, Naufal Afshar, dan Tutu Grafity.
Casing charger tampak lucu, dengan karakteristik masing-masing seniman.
Misalnya casing dari Karafuru yang menyerupai robot, dan casing karya Tuti Grafity yang penuh warna.
Sempat khawatir akan ada korsleting arus listrik lantaran cuaca malam itu sedang hujan, namun sepertinya charger station ini baik-baik saja.
Bila tertarik, pengunjung bisa memesan casing charger station berbentuk unik ini, lho.
Masih banyak lagi karya-karya menarik lainnya di taman Art Jakarta Gardens 2023.
Termasuk presentasi spesial dari seniman asal Blitar, FX Harsono, berkolaborasi bersama Bibit, menampilkan instalasi unik “The Light of Journey”, berbentuk perahu yang membawa pesan-pesan penting dalam huruf Tionghoa.
“Kalau perahunya sudah ada dari tahun 2014, warna merah pada tulisannya karena orang Tionghoa kan identik sama warna merah.
“Ini kata-katanya saya ambil dari koleksi liyen, sepasang puisi yang ditempatkan di sisi kanan-kiri pintu masuk sebuah ruangan, ketika diterjemahkan dapatlah kata-kata ini,” terang FX Harsono di lokasi.
Koleksi indoor area di Art Jakarta Gardens 2023
Usai mengitari ragam koleksi di ruang terbuka, perjalanan berlanjut menuju dua tenda utama, yang menghadirkan lukisan-lukisan indah dari berbagai galeri di Tanah Air.
Sebelum masuk, petugas di setiap tenda akan memeriksa terlebih dulu kode QR tiket kunjungan.
Adapun tenda ini dipenuhi berbagai macam karya seni rupa dari berbagai ukuran dan warna. Pengunjung pun tampak hilir mudik, mengabadikan foto bersama lukisan-lukisan yang indah.
Tak main-main, harga yang dibanderol untuk sebuah lukisan bisa mencapai milyaran rupiah. Misalnya saja lukisan Gunung Kawi, dijual dengan harga Rp 1,6 miliar!
Selain lukisan, ada pula beberapa patung versi mini, dari patung yang dipamerkan di luar ruangan, seperti Darbotz Totem Tiny Edition yang hanya berukuran sekitar 60 sentimeter, sedangkan Darbotz Totem yang ada di luar ruang memiliki tinggi dua meter.
Pengunjung juga bisa melihat sejumlah karya yang tampak terinspirasi dari karakter kartun, seperti patung setinggi 77 sentimeter oleh Sugiri Willim yang berjudul “Jebakan Batman”, dan patung dari Museum of Toys yang diberi nama “Asturoboy”.
Selain patung, puluhan lukisan yang memanjakan mata juga ada di sini. Beberapa galeri yang memamerkan lukisan-lukisannya antara lain yaitu Andis Gallery, Art Serpong Gallery, ArtSociates, Rachel Gallery, Gajah Gallery, CAN’S Gallery, Artsphere Gallery, Facade Kiniko Art, ISA Art Gallery, hingga ROH Projects.
Nah, buat yang mau berkunjung ke sini, Art Jakarta Gardens 2023 masih buka hingga Minggu (12/2/2023) depan.
Akan ada lima sesi kunjungan per hari yang berlangsung mulai pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB. Untuk tiket kunjungan bisa diakses melalui laman resmi art.jakarta.com dengan harga Rp 150.000 per orang.
Sedikit tips, karena cuaca Ibu Kota sedang tidak menentu, ada baiknya membawa payung, ya! Apalagi banyak karya seni di Art Jakarta Gardens yang ditaruh pada luar ruangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.