redaksiharian.comBerinvestasi di surat utang negara SBR012 bisa mendapatkan “uang tidur” alias profit yang optimal. Masa penawarannya pun hingga 9 Februari 2022 alias tiga hari lagi.

SBR012 terdiri dari dua jenis yang diklasifikasikan berdasarkan jatuh tempo yakni SBR012-T2 (2 tahun) dan SBR012-T4 (4 tahun) ditawarkan pada 19 Januari hingga 9 Februari 2023.

Masing-masing jenis memberikan kupon atau return sebesar 6,15% per tahun untuk SBR012-T2 dan 6,35% per tahun untuk SBR012-T4.

Adapun simulasi perkiraan imbal hasil yang bisa didapat oleh investor untuk kedua jenis SBR012T2 dan SBR012T4 tanpa perubahan kupon sebagai berikut:

Bunga SBR012 bersifat mengambang atau floating. Ini artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reseve Repo Rate atau suku bunga BI setiap tiga bulan sekali.

Sementara besaran kupon 6,15% dan 6,35% per tahun adalah kupon minimal. Artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo.

Misalnya, ada pengumuman suku bunga BI turun menjadi 4,5%, maka kupon SBR secara teknis menjadi 5,15%, menurut simulasi kupon SBR012-T2 oleh Kementerian Keuangan. Maka kupon yang berlaku adalah 6,15% per tahun yang merupakan kupon minimum.

Kemudian misalkan suku bunga BI naik menjadi 6,5%, maka di atas kertas kupon SBR012-T2 menjadi 7,15% per tahun. Ini kupon yang berlaku.

Sedangkan untuk SBR012-T4 memiliki hitung-hitungan yang lebih cuan saat suku bunga BI naik. Contohnya suku bunga BI sama-sama naik 6,50%, kupon yang berlaku pada SBR012-T4 akan menjadi 7,35% per tahun, lebih tinggi dibandingkan dengan SBR012-T2.

TIM RISET CNBC INDONESIA

robertus.serin@cnbcindonesia.com