redaksiharian.com – Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) menyebutkan saat ini masih tantangan yang dihadapi oleh industri otomotif di Indonesia.

Beberapa tantangan di antaranya, terkait ketersediaan bahan baku, kekurangan semi-konduktor, kendala logistik dan transportasi, serta biaya energi yang tinggi.

Dalam upaya mengatasi hal itu, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) R. Hendro Martono menyebut pihaknya mendorong perusahaan untuk mengembangkan sayap menjangkau pasar-pasar baru.

Kemudian juga seraya mengutkan inovasi, serta meningkatkan anggaran research & development (R&D). Langkah ini, akan jadi basis Kemenperin dalam memperjuangkan insentif untuk industri otomotif.

“Inovasi serta ketersediaan bahan baku merupakan kunci bagi masa depan industri otomotif,” kata Hendro dalam keterangannya, Selasa (31/1/2023).

Di samping itu, disebutkan Kemenperin dan para stakeholder terus berupaya memastikan bahwa proses produksi industri otomotif dapat berjalan dengan baik, termasuk dalam hal ketersediaan bahan baku.

“Bapak Menteri Perindustrian juga meminta komitmen para pelaku industri otomotif untuk meningkatkan kandungan produk lokal , baik suku cadang maupun komponen, dalam proses manufaktur,” kata dia.

Ia juga menekankan perlunya integrasi industri kecil dan menengah ( IKM ) dalam pasokan dan produksi bagi industri yang lebih besar.

Sehingga pemerintah berkomitmen untuk terus pertumbuhan dan pengintegrasian IKM ke dalam produksi global dan rantai pasokan industri otomotif.

“Kemitraan antara industri besar dan industri kecil ini diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang hebat,” ujar dia lagi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.