Akta jual beli (AJB) rumah adalah dokumen penting yang perlu kamu tahu jika ingin memulai bisnis properti. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu AJB mulai dari definisi hingga contohnya. Yuk, simak!
Menjalankan bisnis properti susah-susah gampang dan perlu ekstra hati-hati.
Kenapa demikian?
Berkaca pada sejumlah kasus saat ini, tak sedikit properti yang diperjualbelikan malah berujung sengketa.
Mencegah hal tersebut terjadi, alangkah baiknya kamu menyiapkan dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan.
Salah satu dokumen penting yang kamu butuhkan adalah akta jual beli rumah.
Agar lebih paham, berikut penjelasan terinci mengenai AJB rumah.
Pengertian Akta Jual Beli Rumah
Sumber: cermati.com
Akta jual beli rumah adalah dokumen otentik berupa bukti transaksi jual beli serta peralihan hak atas rumah.
Akta ini dibuat oleh pejabat umum berwenang seperti PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) yang diangkat oleh Kepala BPN (Badan Pertanahan Nasional).
Melalui AJB rumah, PPAT menyatakan bahwa objek jual beli rumah sudah bisa dialihkan atau alih nama dari penjual ke pembeli.
Perbedaan Akta Jual Beli dan Sertifikat Hak Milik
Perlu diingat bahwa AJB rumah berbeda dengan Sertifikat Hak Milik (SHM).
Jika akta jual beli rumah adalah bukti dari adanya proses jual beli rumah, maka tentu berbeda dengan SHM.
SHM adalah kepemilikan hak tinggi dan paling kuat atas suatu bangunan, sehingga dapat diartikan SHM adalah bukti kepemilikkan.
SHM baru dapat diurus jika sudah menyelesaikan AJB sebagai dokumen penting dalam transaksi di kantor PPAT setempat.
Fungsi Akta Jual Beli Rumah
Dokumen penting ini memiliki tiga fungsi utama dalam proses transaksi jual beli hunian. Berikut adalah fungsinya!
- Sebagai bukti sah dari transaksi jual beli rumah yang disepakati dengan harga dan ketentuan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
- Selaku bukti perkara jika salah satu pihak tidak bisa memenuhi kewajibannya.
- Sebagai bukti sah bagi kedua belah pihak karena masing-masing telah memenuhi hak dan kewajibannya.
Syarat Membuat Akta Jual Beli Rumah
Sumber: satriamadangkara.com
Untuk membuat dokumen ini, kamu memerlukan bantuan dari PPAT.
Ketika mengajukan untuk membuat AJB rumah, maka PPAT akan meminta sejumlah syarat yang dibutuhkan.
Agar tidak bingung, berikut adalah beberapa syarat untuk membuat akta jual beli:
Data Tanah
- Pajak Bumi Bangunan (PBB) 5 tahun terakhir dan disertai Surat Tanda Terima Setoran.
- Sertifikat tanah (dilampirkan untuk pengecekan balik nama).
- Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
- Bukti pembayaran rekening listrik, telepon dan air.
- Surat Roya dari Bank (jika masih hipotik).
Data Penjual dan Pembeli (Perorangan)
- Fotokopi KTP suami dan istri (bila sudah menikah)
- Salinan Kartu Keluarga
- Fotokopi Akta Nikah
- Salinan keterangan WNI
Contoh Akta Jual Beli Rumah
Sumber: tataruang.id
Sebagai dokumen formal, AJB rumah memiliki format baku yang telah ditetapkan oleh PPAT.
Dalam format tersebut, umumnya akan menyajikan data-data penting yang wajib tercantum.
Oleh karena itu, tinggal mengikuti contoh dokumen yang sudah diterbitkan sebelum.
Selanjutnya tinggal menyesuaikan dengan informasi dan data yang diwajibkan tercantum.
Adapun data-data itu sebagai berikut:
- Tanggal waktu penyerahan.
- Data diri pihak penjual.
- Data diri pihak pembeli.
- Data-data mengenai tanah atau rumah yang diperjualbelikan (mencakup harga, luas, dan lokasi).
- Kop surat notaris atau PPAT.
- Poin-poin kesepakatan yang telah disetujui bersama antara kedua belah pihak.
- Tanda-tangan kedua belah pihak diatas materai.
Demikian pembahasan tuntas mengenai AJB rumah mulai dari definisi sampai dengan contohnya.
***
Semoga artikel ini bisa membantu, Sahabat 99!
Jangan lupa, baca informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Sila kunjungi www.99.co.id dan rumah123.com untuk menemukan rumah impianmu, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Temukan beragam hunian mewah pilihan di Tangerang Selatan seperti Clarity House.
Jangan sampai ketinggalan, cek segera!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.