Kayu Meranti merupakan jenis kayu paling popular dan komersil di kawasan Asia Tenggara. Umumnya, Meranti digunakan sebagai bahan baku pembuatan konstruksi bangunan maupun bahan dasar furnitur. Sebab kayu ini dikenal sebagai kayu anti rayap..
Meranti bisa dikenali dari permukaannya yang berwarna merah.
Tingkat warna merah kayu akan menandakan usia dari kayu tersebut.
Semakin gelap warnanya, berarti semakin tua usianya dan semakin baik mutunya.
Lalu, seperti apa sih karakteristik kayu meranti sebagai bahan bangunan?
Karakteristik Kayu Meranti
1. Kayu Meranti Mudah Dikeringkan
Setiap kayu memiliki kadar airnya tersendiri, begitu juga kayu Meranti.
Berat jenis kayu ini berkisar antara 0,3-0,86, dengan kandungan air 15%.
Meski kandungan airnya cukup besar, Meranti mudah dikeringan baik secara alami ataupun dengan menggunakan alat.
Biasanya, pengeringan dilakukan untuk menjaga ukuran dan bentuk kayu supaya tetap stabil.
2. Kayu yang Tergolong Tahan Lama
Jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV (hingga 15 tahun).
Sedangkan untuk ketahanannya, tergolong kelas III (hingga 10 tahun).
Baca Juga:
Kayu Ulin, Material yang Semakin Langka Namun Tak Lagi Dilindungi!
Ada 5 tingkatan klasifikasi kayu, semakin kecil tingkat kelasnya maka semakin awet dan tahan lama suatu jenis kayu.
Kayu ini juga cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
3. Kuat dan Anti Rayap
Struktur meranti tergolong jenis kayu yang kuat dan keras, bentuk dan ukurannya tidak mudah mengalami perubahan.
Sehingga tak gampang memuai atau menyusut oleh perubahan suhu.
Juga tak mudah rusak meski terendam air dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kekuatannya ini juga yang menyebabkannya tidak mudah retak dan termakan rayap sebagai bahan konstruksi bangunan.
4. Bahan Konstruksi Bangunan dan Furnitur
Tekstur keras dan ketahanannya yang lama, menjadikan kayu ini sebagai salah satu jenis kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan.
Seperti untuk pembuatan rangka atap, parket lantai, railing tangga, pintu, jendela, bahkan alas lantai.
Namun meski kera, kayu ini sangat mudah dibentuk menjadi aneka macam furnitur.
Inilah yang menyebabkan harga beli meranti cukup tinggi, dan banyak diburu oleh masyarakat.
5. Kayu yang Paling Mendekati Sempurna
Kayu ini disebut sebagai kayu yang paling mendekati sempurna.
Hal ini karena beberapa keistimewaan yang dimilikinya.
Di antaranya adalah, pohon dari meranti memiliki batang bulat silindris dengan tinggi total mencapai 40-50 meter.
Kulit kayunya rata dan beralur dalam atau dangka, dengan warna keabu-abuan sampai coklat.
Batangnya lurus, berdiameter besar, bebas cabang, dan minim cacat mata kayu.
Inilah yang menjadikannya kayu yang kaya akan manfaat dan kelebihan.
Jenis-Jenis Kayu Meranti
Meranti, atau dikenal pula sebagai kayu Mahoni, masuk dalam kelompok genus shorea dan family dipterocarpaceae.
Batang pohon umumnya berwarna merah muda atau coklat muda, dengan semburat abu-abu di bagian tengah.
Umumnya, ada 3 jenis meranti yang dikenal secara luas:
1. Meranti Merah
Meranti merah lebih umum dan mudah ditemukan di hutan-hutan Asia Tenggara, terutama Indonesia.
Jenis meranti ini lebih mudah berbaur dengan tanaman lain, sehingga dapat tumbuh di mana saja dengan keadaan tanah apa pun.
Selama tidak memiliki kontur tanah liat serta berada di radius ketinggian sekitar 0 – 800 mdpl.
Karakteristiknya ialah memiliki warna cenderung gelap kemerahan serta cokelat keunguan dengan garis putih resin berada di antara serabut di dalamnya.
Akar dari kayu ini memilih daya tahan yang baik dari pembusukan, sehingga tidak mudah terserang hama.
2. Meranti Putih
Bila meranti merah memiliki grain lurus yang saling berhubungan, maka meranti putih justru bertekstur lebih halus dan terlihat licin meski memiliki permukaan yang sedikit kasar.
Umumnya kayu ini digunakan untuk furniture seperti almari, meja, kursi maupun perabotan yang menghias interior rumah.
Serta untuk plywood, peti, korek api, atau bahkan alas sepatu.
Baca Juga:
Kayu Gelam, Pondasi Rumah di Tanah Rawa yang Semakin Langka
Tipe tanah yang dapat ditumbuhi meranti putih adalah jenis Latosol, podsolik merah-kuning, serta podsolik kuning.
Pohon ini dapat hidup pada ketinggian hingga mencapai 1.000 mdpl.
3. Meranti Kuning
Ciri khas meranti kuning adalah warnanya yang kuning kecoklatan.
Semakin tua usianya, maka akan semakin gelap pula warna yang dihasilkan.
Tekstur jenis meranti ini lebih kasar, dengan pori-pori besar yang mudah terlihat.
Sehingga diperlukan usaha dan energi ekstra untuk mengubahnya menjadi furnitur atau bagian rumah.
Kayu ini lebih mudah mengalami pembusukan dan terserang serangga dibandingkan dengan meranti merah.
***
Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99..
Jangan lupa kunjungi situs berita properti Blog 99 Indonesia untuk melihat artikel menarik lainnya.
Temukan hunian impian Anda di 99.co/id!
Artikel ini bersumber dari www.99.co.