Nama tiga ajudan Soeharto tercatat dalam sejarah emas Kepolisian Indonesia. Salah satunya bahkan menjadi sosok penting di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berikut kisah lengkap ketiga sosok ini!
Selama menjabat sebagai Presiden Indonesia, Soeharto memiliki sejumlah ajudan.
Di antara ajudan Soeharto tersebut, ada beberapa yang kemudian memiliki karier yang moncer.
Siapa sajakah mereka?
Melansir laman nasional.sindonews.com, simak berita selengkapnya di bawah ini!
Mantan Ajudan Soeharto yang Kariernya Meroket
1. Kunarto
Kunarto merupakan ajudan Soeharto dari 1979 hingga 1986.
Setelah selesai menjadi ajudan, karier pria kelahiran Yogyakarta ini cukup gemilang.
Kunarto berhasil menjadi Wakapolda Metro Jaya dengan pangkat Brigjen pada 1986.
Setelah itu, ia menjabat sebagai Kapolda Sumatra Utara (1987-1989) dan Kapolda Nusa Tenggara (1989-1990).
Barulah pada 1991, karier Kunarto mencapai level tertinggi.
Kunarto dilantik sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Mochammad Sanoesi.
Jenderal (Purn) Kunarto meninggal dunia di RS Internasional Surabaya pada 28 September 2011.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakata Selatan.
2. Dibyo Widodo
Ajudan Soeharto berikutnya adalah Dibyo Widodo.
Ia menjabat sebagai ajudan presiden mengganti Kunarto dari 1986 hingga 1992.
Pada jabatannya tersebut, Dibyo Widodo mengaku banyak belajar dari Soeharto, khususnya bagaimana cara memimpin.
Selesai menjadi ajudan, Dibyo menjabat sebagai Wakapolda Nusa Tenggara.
Setelah itu, ia sempat duduk di posisi Wakapolda Metro Jaya dan Kapolda Metro Jaya.
Pada 1996, Dibyo ditunjuk sebagai Kapolri baru dan menjabat hingga Juni 1998.
Jenderal Polisi Dibyo Widodo menghembuskan napas terakhir di Singapura pada 15 Maret 2012.
Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata.
3. Sutanto
Sutanto merupakan bekas ajudan Soeharto yang kariernya paling mentereng.
Hal ini bisa terlihat dari gelar lulusan terbaik setelah lulus di pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol).
Berkat gelar tersebut, ia berhasil menduduki jabatan seperti Kapolsek di beberapa daerah di awal kariernya.
Setelah memimpin teritorial, Sutanto ditarik ke Mabes Polri sebagai Paban Asrena Polri pada 1994-1995.
Pada tahun 1995, ia diutus ke Istana untuk menjadi ajuran Presiden Soeharto pada 1995-1998.
Selepas menjadi ajudan, karier Sutanto terus melejit.
Ia dipercaya mengemban tugas sebagai Wakapolda Metro Jaya.
Setelah itu, ia menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, Kalemdiklat Polri, hingga Kalakhar BNN.
Akhirnya, Jenderal Polisi Sutanto dilantik sebagai Kapolri di era kepemimpinan SBY pada 8 Juli 2005.
Setahun berselang, Sutanto diangkat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia pada 22 Oktober 2009 hingga 19 Oktober 2011.
***
Semoga pembahasan ajudan Soeharto di atas dapat bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Simak artikel seputar kisah politikus lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual seperti Gateway Park of LRT City di Jatibening, Bekasi?
Wujudkan impian dalam miliki hunian menarik bersama 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Artikel ini bersumber dari www.99.co.