redaksiharian.com – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) mengaku optimis tahun 2023 mendatang akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan target tahun ini meskipun akan ada banyak tantangan termasuk isu resesi yang mewarnai perekonomian global.

“Walupun tahun depan akan penuh tantangan, Perseroan mencanangkan positive Growth,” kata Corporate Secretay Norvin Osel dalam keterbukaan informasi, Selasa (13/12/2022).

Norvin memaparkannya langkah perseroan dalam menyiasati resesi ekonomi tahun depan tidak hanya dari sisi revenue atau pendapatan, namun juga dari sisi biaya untuk menjalankan bisnis di tahun 2023.

“Dari sisi bisnis, perseroan akan lebih selektif dalam pemilihan bisnis di tahun 2023 atau prudent underwriting,” tuturnya.

Strategi lainnya, lanjutnya, dengan mensesikan secara bijak risiko ke perusahaan reasuransi untuk menjaga suistainable laba atau risiko terhadap tantangan yang akan dihadapi. Serta meningkatkan bisnis retail seperti bisnis retail seperti kendaraan bermotor.

Harapannya, kinerja perseroan tahun depan dapat membagi karena telah mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi tahun resesi. “Tahun 2023 perserka harus lebih berhati – hati namun tetap optimis dalam mentargetkan angka yang positif, bukan yang negatif,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (ASMI) mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi menjadi Rp 1,06 triliun hingga kuartal III 2021. Capaian tersebut naik sebesar 331% secara tahunan.

Posisi klaim bruto per September 2022 tercatat mengalami perbaikan dengan tumbuh sebesar 30% (YoY) dari periode sebelumnya. Seiring dengan pertumbuhan premi dan perbaikan klaim, perseroan berhasil mencatat hasil underwriting sebesar Rp 83 miliar atau tumbuh sebesar 517% dibandingkan tahun lalu.

Nilai pembayaran pada nasabah secara head to date atau sejak Januari hingga September 2022 mencapai Rp 132 miliar dengan total klaim tercatat sebanyak 7.797 kasus.

Sementara rasio solvabilitas perseroan hingga 9 bulan tahun ini tercatat sebesar 163,39%. Sedangkan total aset perseroan mencapai Rp 1,1 triliun, tumbuh 14% dibandingkan dengan total aset pada periode Desember 2021.