redaksiharian.com – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mencatat, penjualan bersih perseroan hingga kuartal III tahun ini sebesar US$ 723 juta. Capaian tersebut naik sebesar 44% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar US$ 502 juta.

Mengutip laporan keuangannya, Selasa (13/12/2022), kontribusi terbesar penjualan hingga September 2022 ini berasal dari semen lembaran baja yang sebesar 69%.

Perseroan menargetkan, penjualan hingga akhir tahun ini sebesar US$ 972 juta atau mengalami kenaikan sebesar 35% dibandingkan tahun 2021 lalu yang sebesar US$ 722 juta.

Perseroan mencatat, laba bersih hingga 9 bulan tahun ini mencapai US$ 49 juta atau mengalami kenaikan sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar US$ 40 juta.

Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan capaian laba bersih sebesar US$ 56 juta atau mengalami penurunan 10% dibandingkan tahun 2021 yang sebesar US$ 62 juta.

Perseroan juga menyebut adanya prospek pemintaan produk baja di tahun 2023 mendatang. Permintaan baja jadi Indonesia pada 2023 akan mengalami kenaikan sebesar 4% dibandingkan tahun ini. Hal itu sejalan dengan perkiraan konsumsi baja tahun 2023 yang akan tumbuh sebesar 3,5% secara tahunan.

“Didorong oleh proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) pemerintah yang diperkirakan membutuhkan 9 juta MT baja pada tahap 1 dan 2,” tulis perseroan.

Selain itu, 78% konsumsi baja nasional diperkirakan berasal dari sektor konstruksi. 85% dari permintaan konstruksi diperkirakan berasal dari Jawa.

Di sisi lain, sektor otomotif yang menargetkan produksi 1 juta mobil pada 2022 juga berperan dalam mendorong permintaa baja pada 2022. “Prospek industri manufaktur akan cukup mendatang tahun depan,” pungkasnya.