redaksiharian.com – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) akan mengoperasikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau Japek II Selatan seksi 3 Sadang-Kutanegara selama Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyebut, Tol Sadang-Kutanegara akan dibuka secara fungsional untuk mengantisipasi kepadatan selama Nataru.

Subakti mengungkapkan, saat ini perseroan sedang mempercepat penyelesaian proyek tersebut dan mulai dibuka pada 18 Desember 2022 yang bertepatan dengan periode Natal 2022.

“18 Desember akan kita buka. Persiapan Nataru ini mulai tanggal 18 (November 2022) persis hari Minggu sampai fungsional tanggal 7 (Januari 2023),” ujarnya di gedung Kementerian BUMN, Senin (12/12/2022).

Subakti menuturkan, selama pengoperasian tersebut, tidak ada biaya yang dipungut alias gratis. “Penggunaan jalan tol tersebut masih gratis atau tidak dipungut biaya. Karena jalan tol belum beroperasi secara resmi,” ungkapnya.

Subakti memaparkan, perseroan memprediksi puncak arus mudik Natal 2022 diperkirakan mulai 23 Desember 2022. Sementara libur Tahun Baru 2023 mulai 30 Desember 2022. Sedangkan, arus balik libur Natal 2022 terjadi pada 25 Desember 2022 dan libur Tahun Baru 2023 pada 1 Januari 2023.

Ia menjelaskan, untuk arus mudik atau kendaraan yang keluar Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) melalui 4 gerbang utama yang diperkirakan sebesar 2,73 juta kendaraan. Angka tersebut naik 2,6% terhadap Nataru 2021 yang sebanyak 2,6 juta atau naik 8,4% terhadap kondisi normal yang sebanyak 2,5 juta kendaraan.

Adapun distribusi volume lalin ke arah Timur atau trans Jawa sebesar 47%, arah Barat atau Merak sebesar 30,6%, dan arah Selatan atau Ciawi sebesar 22,4%.

Sedangkan untuk arus balik atau kendaraan yang pulang ke wilayah Jabotabek melalui 4 gerbang utama diperkirakan sebesar sebesar 2,71 juta kendaraan. Angka tersebut naik 1,2% terhadap Nataru 2021 yang sebanyak 2,6 juta kendaraan atau naik 9% terhadap hari normal sebanyak 2,48 juta kendaraan.

Distribusi volume lalin arus balik dari arah Timur atau Trans Jawa sebesar 47,4%, arah Barat atau Merak sebesar 30,1%, dan arah Selatan atau Clawi sebesar 22,5%.