2 menit

Jarang orang tahu, ternyata wujud unik Gedung DPR MPR RI memiliki makna tersembunyi. Berikut ini penjelasan filosofi Gedung DPR MPR RI yang harus kamu tahu!

Gedung DPR MPR RI digagas oleh Presiden Republik Indonesia Pertama Ir. Soekarno dengan melibatkan sejumlah arsitek jempolan pada masa itu.

Pembangunan Gedung DPR MPR RI secara resmi dimulai 8 Maret 1965 melalui Surat Keputusan Presiden RI Nomor 48.

Bung Karno menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT), Soeparjogi, untuk memimpin pembangunan gedung tersebut.

Memiliki latar belakang sebagai seniman dan insinyur sipil, Bung Karno tak ingin membangun sesuatu tanpa memiliki dasar filosofi yang bersumber pada sejarah budaya Indonesia.

Di balik wujudnya yang unik, ternyata ini filosofi Gedung DPR MPR RI dan Monas yang saling berkaitan!

Filosofi Gedung DPR MPR RI dan Monas

gedung dpr mpr ri

sumber: mpr.go.id

Gedung DPR/RI dibangun menggunakan hasil rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo, Dpl.Ing. yang ditetapkan dan disahkan oleh Soekarno pada 22 Februari 1965.

Soejodi sendiri adalah seorang arsitek lulusan Technische Universitat Berlin yang menjadi pelopor arsitektur modern di Indonesia.

Seperti apa yang Soekarno inginkan, ia tidak ingin membangun bangunan atau monumen tanpa filosofi.

Begitupun dengan Gedung DPR MPR RI serta Monumen Nasional (Monas).

Kedua bangungan tersebut dirancang dengan filosofi yang saling berkaitan.

Wujud Gedung DPR MPR RI melambangkan ‘Yoni’ atau alat kelamin perempuan (vagina), sedangkan Monas melambanggkan ‘Lingga’ atau alat kelamin laki-laki (phallus).

Meski demikian, bentuk alat kelamin yang menjadi dasar kedua bangunan dan monumen tersebut tentu tidak ditampilkan secara nyata, tetapi dibuat samar.

Vagina memiliki bagian yang disebut dengna istilah labia atau bibir vagina.

Bagian tersebut terbagi dua, yakni majus (majora) dan minus (minora).

Demikian dengan phallus yang juga terdiri dari dua bagian, yakni penis (batang) dan glans penis (kepala penis).

Monas melambangkan laki-laki atau ayah. Oleh karena itu Monas dibangun di dekat Istana Merdeka.

Dalam hal ini, Monas sebagai ‘ayah’ menggambarkan pihak eksekutif yang tempatnya di Istana Merdeka.

Di samping itu, bentuk Gedung DPR MPR RI mengandung unsur vagina dan labia.

Gedung DPR MPR RI dilambangkan sebagai ibu yang secara politis berada di ranah legislatif.

Inilah filosofi Gedung DPR MPR RI, sebagai ‘sang ibu’ tempat melahirkan anak (undang-undang) setelah bekerja sama dengan ‘sang ayah’ yang ada di Istana Merdeka.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Mustika Park Place!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.