redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Sebuah laporan dari Nikkei Asia menunjukkan bahwa permintaan untuk perangkat smartphone dan PC secara keseluruhan mulai mengalami perlambatan, khususnya di Cina, meskipun di wilayah Amerika analis dari Bank of America meyakini permintaan untuk iPhone masih kuat.
Menurut petinggi TSMC, Mark Liu, perlambatan itu terjadi di beberapa area seperti smartphone, PC, dan TV, khususnya di Cina yang saat ini menjadi pasar konsumen terbesar. Dijelaskan bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya perlambatan permintaan itu adalah karena kenaikan harga semikonduktor dan terjadinya peperangan antara Rusia dan Ukraina.
“Tekanan semacam itu pada akhirnya membebani pelanggan. Semua di industri sedang khawatir mengenai naiknya harga di rantai pasokan. Industri semikonduktor telah secara langsung mengalami kenaikan harga ini,” ungkap Mark Liu.
TSMC masih yakin bahwa kondisi tersebut tidak akan mengubah target pertumbuhan dan belanja modal perusahaan tahun ini. Perlu dicatat bahwa para analis sebelumnya berharap bahwa permintaan iPhone SE akan sangat kuat, dengan penjualan menembus angka 30 juta unit tahun ini, lebih banyak 5 juta unit dibandingkan dengan model tahun 2020 di tahun pertamanya.
Sementara itu meskipun Apple khawatir dengan kelangkaan semikonduktor, khususnya untuk pelanggan lokal di Cina, analis Bank of America mengatakan bahwa permintaan untuk perangkat iPhone masih tetap akan kuat karena selisih harga tukar tambah yang lebih rendah.
“Meski laporan tersebut mungkin menyebabkan beberapa investor berpikir ada risiko pada permintaan, kami yakin permintaan untuk perangkat iPhone masih sangat tinggi berdasarkan analisa kami pada harga tukar tambah iPhone. Ini berbanding dengan tahun 2019 ketika Apple menawarkan harga tukar-tambah vs peningkatan drive pihak ketiga.
Secara terpisah, Cina telah menerapkan kebijakan lockdown lagi di Shanghai, namun seperti yang kami utarakan sebelumnya, perusahaan telah belajar untuk bisa bertahan dari pandemi dan mereka telah memiliki kemampuan untuk memindahkan produksi ke area lain, jadi untuk saat ini, kami tidak berharap adanya dampak dari lockdown tersebut,” jelas para analis.
Sebelumnya juga dilaporkan bahwa iPhone SE 3 2022 mungkin tidak akan memberikan dampak yang sama seperti yang diharapkan, namun bisa disimpulkan bahwa permintaan yang kuat itu berasal dari perangkat iPhone premium lainnya.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.