redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Dalam event MWC 2022 yang digelar pekan lalu, banyak sekali brand-brand yang hadir dengan pengumuman akan produk baru mereka yang mengesankan.
Namun brand asal Eropa, Nokia, tidak begitu mendapatkan banyak perhatian dalam event tersebut. HMD Global, yang menjadi pemilik dari Nokia saat ini, memang memperkenalkan sejumlah produk baru, namun semuanya adalah kelas entry. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengenai komitmen perusahaan atas perangkat smartphone kelas flagship.
Dalam wawancaranya dengan media, Adam Ferguson selaku Head of Product Marketing dari HMD Global mengungkap bahwa perusahaan dalam kondisi yang tidak pasti terkait produk smartphone flagship.
“Membuat smartphone dengan harga Rp10 jutaan ke atas, terasa tidak masuk akan untuk kami sekarang ini,” jawabnya.
Ini adalah pernyataan yang menjawab secara langsung bahwa HMD Global tidak lagi memiliki keinginan untuk mengejar pasar smartphone flagship, sesuai dengan perkiraan dan isu yang berhembus selama ini. Adam menambahkan bahwa HMD tidak ingin terlibat dalam perang besar dengan brand lain dalam segmen tersebut, dan lebih memilih untuk berbisnis di segmen yang berbeda.
Mengapa HMD Tidak Lagi Membuat Perangkat Flagship?
Dalam tahun-tahun pertama mereka di pasar perangkat seluler, HMD Global telah berupaya mencoba segalanya. Mereka mencoba bersaing pada harga, pada fitur smartphone, berinovasi dengan kelas atas, memberikan pembaruan yang cepat, menawarkan Android One, dan berekspansi ke pasar global.
Semuanya itu dilakukan dengan sumber daya sebuah start-up kecil dan bermodal nama besar Nokia di masa lalu. Semua pihak setuju bahwa upaya yang dilakukan HMD Global itu seakan menggigit lebih banyak daripada yang bisa dikunyah, dan semuanya mengalami kemunduran sejak perilisan Nokia 9 Pureview pada tahun 2019 silam.
Jika melihat laporan pengiriman unit HMD dan laporan keuangan yang tidak jelas, bisa dipahami bahwa perusahaan sepertinya telah mendapatkan pukulan cukup keras pada tahun 2019 yang terbawa sampai dengan paruh pertama tahun 2020.
Pandemi semakin memperburuk, tetapi semuanya masih bisa meningkat, secara perlahan-lahan. Dalam beberapa periode terakhir, pengiriman perusahaan mulai meningkat, keuangan terlihat lebih sehat dan HMD telah mendapatkan keuntungan selama enam kuartal berturut-turut, mulai kuartal ketiga tahun 2020.
Di balik peningkatan itu, sepertinya HMD Global telah mengubah strategi mereka. Jika dilihat dari luar, tampaknya HMD telah menyerah dan meninggalkan persaingan di pasar smartphone flagship. Dan strategi itu membuahkan hasil.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.