redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Banyak pengguna yang mendapatkan email, yang tampaknya itu berasal dari Facebook, yang meminta mereka untuk menyalakan fitur Facebook Protect, dengan menyediakan tautan ke pengaturannya. Di sisi lain, isi email tersebut juga menginformasikan mengenai resiko akun terkunci, jika tidak melakukannya.
Beberapa pengguna menyebut email tersebut adalah bagian dari tindak phising dan merupakan email palsu, namun pihak Facebook mengkonfirmasi bahwa email itu adalah resmi, dan meminta agar pengguna platform media sosial tersebut, khususnya yang berkategori target penting seperti para jurnalis untuk mengaktifkan fitur tersebut. Mereka mengaku memilih mengirimkan pemberitahuan itu lewat email, karena akun-akun itu jarang membuka akun media sosial mereka.
Sebagai informasi, Facebook Protect merupakan tingkat keamanan tambahan diaktifkan untuk akun-akun yang memiliki tingkat resiko tinggi, mendorong mereka untuk mengaktifkan fitur seperti otentikasi dua faktor dan pengaturan lain yang bisa diubah untuk membuat akun menjadi lebih aman.
Facebook mengatakan bahwa akun dengan ‘potensi untuk menjangkau banyak orang mungkin memerlukan tingkat keamanan yang lebih kuat’, mungkin diharuskan untuk mengaktifkan fitur tersebut.
Hal tersebut tersirat dari banyaknya email yang diterima, yang sepertinya menargetkan para jurnalis dan orang lain yang dianggap memiliki pengaruh tinggi di media sosial. Laporan dari sejumlah platform media sosial lainnya menunjukkan bahwa banyak sekali pengguna yang mendapatkan email dari Facebook tersebut, yang meminta agar mereka mengaktifkan fitur Facebook Protect sesegera mungkin.
Mengingat kondisi sekarang ini yang ada di Ukraina dan beberapa laporan peretasan akun milik para jurnalis, langkah yang diambil Facebook itu sepertinya sangat masuk akal. Namun mereka yang telah mendapatkan email tersebut, mencatat bahwa pemeriksaan keamanan akun secara manual tidak memberikan pemberitahuan apapun terkait hal ini.
Pengiriman email secara massal yang meminta pengguna untuk mengaktifkan fitur Facebook Protect ini mungkin adalah hal resmi dan sah, namun strategi komunikasi Facebook terlihat sangat tidak baik, terutama mengingat kelompok yang ditargetkan oleh email itu adalah orang-orang yang telah menyadari kemungkinan terjadinya serangan phising. Dalam hal ini, transparansi tidak pernah menjadi keunggulan Facebook.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.