redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Selain desain sebuah smartphone, banyak produsen perangkat pintar ini yang berfokus dalam pengembangan peningkatan masa pakai baterai lithium-ion.
Oleh karena hal ini, kita telah memiliki banyak sekali fitur seperti Adaptive Charging, yang ditemukan hampir di semua perangkat smartphone, termasuk smartphone Android dan iPhone.
Memang menambahkan fitur semacam ini diharapkan mampu membantu meningkatkan masa pakai baterai lithium-ion, ini tidak berarti bahwa hal tersebut merupakan solusi yang sempurna. Hal ini akan berubah di masa mendatang, dan semuanya rupanya berkat pengembangan berkelanjutan pada kendaraan listrik.
Laporan terbaru yang diterima nesabamedia.com menyatakan bahwa para ilmuwan telah menemukan sebuah cara baru yang pintar untuk meningkatkan masa pakai baterai Li-Ion ini. Namun alih-alih menggunakan desain baterai baru, atau menggunakan teknologi yang lebih canggih, semuanya lebih cenderung pada desain ulang software untuk sirkuit pengisian daya.
“Metode untuk mengaktivasi kembali anoda lithium meliputi pemberian lonjakan besar dalam arus pengosongan pada akhir siklus pengisian. Ini akan menggerakan ion lithium yang terisolasi menuju anoda. Semakin tinggi arus pemakaian, semakin cepat mereka bergerak dan semakin efisien proses yang dibutuhkan. Hasil penelitiannya pun juga telah divalidasi dengan beberapa baterai uji dan melalui simulasi komputer,” ungkap para ilmuwan tersebut.
Ini memang terdengar sedikit aneh, namun dengan pengosongan di kecepatan yang ditingkatkan dalam akhir siklus, masa pakai baterai ini bisa ditingkatkan hingga 30%. Dengan melakukan ini, semua ion yang hilang akan terhubung kembali, yang tidak hanya akan meningkatkan masa pakai baterai tetapi juga mengurangi resiko baterai meledak atau terbakar.
Untungnya, ini bukanlah sebuah masalah yang besar setelah bencana yang dialami oleh Samsung Galaxy Note 7 beberapa waktu yang lalu, namun ada sejumlah laporan dengan masalah yang berkaitan dengan OnePlus Nord 2 yang tiba-tiba saja terbakar.
Di saat produsen smartphone terus mendorong batasan seberapa cepat sebuah ponsel bisa mengisi ulang, namun teknologi atas baterai itu sendiri tidak banyak mengalami inovasi. Kita masih menggunakan baterai yang sama sejak bertahun-tahun yang lalu.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.