redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Kamera smartphone saat ini bukan hanya sekedar sebuah fitur pelengkap di smartphone untuk penunjang aplikasi semata, tetapi menjadi salah satu komponen yang paling menentukan bagi mereka yang hendak membeli smartphone baru, dan bahkan kemampuannya mampu mengalahkan kamera digital tradisional.

Ukuran sensor dan resolusi yang terus ditingkatkan menjadikan pengguna bisa menangkap gambar dengan lebih detail dan merendernya dengan lebih akurat, meski dalam kondisi pencahayaan yang kurang mendukung. Adanya teknologi AI, telah meningkatkan banyak sekali aspek dalam pemrosesan gambar yang ditangkap kamera smartphone.

Sepertinya, ini tidak akan berhenti di sini saja, dan beberapa hal baru akan mulai ditambahkan tahun depan, yang diyakini akan membentuk trend tersendiri dalam pengembangan teknologi kamera smartphone.

DUAL OIS

Produsen smartphone selama ini kerap mengalami masalah pada hasil foto yang buram dan goyang, meski sudah menggunakan teknologi Optical Image Stabilisation (OIS). Sistem OIS ini akan menstabilkan gambar atau video dengan mengubah lensa untuk mengatasi goyangan yang ada.

Pada tahun 2019, trend penggunaan OIS ini hanya berupa perubahan satu derajat dalam penstabilan. Lalu tahun 2021, standarnya mulai naik dengan menjadi tiga derajat berkat teknologi Pan-Tilt OIS. Tahun depan, diyakini akan lebih meningkat lagi, karena sejumlah produsen smartphone telah mengembangkan teknologi OIS yang lebih baik lagi. Bahkan diklaim sensor OIS ini bisa melakukan frekuensi pengaturan sebanyak 5 ribu per detik.

Resolusi Tinggi dan Pixel Binning

Sensor kamera dengan jumlah piksel yang besar cenderung menangkap gambar dengan lebih detail. Namun ukuran piksel pada sensor kamera biasanya lebih kecil. Piksel lebih kecil berarti lebih sedikit cahaya yang ditangkap, yang berdampak pada kualitas gambar pada kondisi sekitar yang kurang cahaya.

Beberapa produsen smartphone kini menerapkan sebuah algoritma teknik bernama Pixel Binning yang menyediakan sensor beresolusi tinggi untuk bisa bekerja dengan lebih baik dalam kondisi kurang cahaya.

Continuous Optical Zoom

Kini semakin banyak produsen smartphone yang menerapkan sensor telefoto pada produk mereka. Namun karena keterbatasan, hasil tangkapannya kurang memuaskan. Solusinya, mereka menawarkan fitur Continuous Optical Zoom, yang memungkinkan pengguna untuk mengubah focal length yang berbeda, sehingga gambar yang ditangkap secara zoom, akan lebih halus.

Ini membutuhkan pergerakan lensa yang akurat di antara ruang yang sempit tanpa harus mempengaruhi kualitas gambar. Diyakini, tahun depan smartphone dengan optical zoom 3x sampai 5x akan menjadi sebuah trend.

Sensor RGBW

Di saat produsen smartphone menggunakan beragam teknik untuk meningkatkan kinerja saat kurang cahaya, teknologi RGBW mampu mengatasi masalah tersebut di tingkat sensornya.

Sensor kamera akan menangkap informasi warna lewat sebuah mekanisme yang bernama Colour Filter Array (CFA). Kamera sensor tradisional menggunakan CFA yang disusun dalam format Bayer, yang memanfaatkan pola Red, Green, dan Blue. Sementara RGBW menambahkan unsur warna White dalam filternya.

Diyakini, penambahan unsur warna putih akan meningkatkan sensitivitas cahaya saat menangkap gambar sebanyak 60% lebih baik, yang artinya, sensor akan bisa menangkap lebih banyak cahaya.

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.