redaksiharian.com – Sejumlah peretas asal Cina yang berpartisipasi dalam Piala Tianfu tahunan di Chengdu, Cina, dilaporkan mampu membobol keamanan iPhone generasi terbaru, iPhone 13 Pro, yang berjalan di perangkat lunak iOS 15.0.2 hanya dalam hitungan detik.
IPhone 13 Pro diretas di kompetisi peretasan internasional Tianfu Cup. Ini merupakan kompetisi tahunan bagi para peretas untuk menunjukkan keahlian mereka dalam menemukan dan memanipulasi kerentanan dan membobol keamanan perusahaan teknologi besar seperti Apple, Google, Microsoft, dan lainnya.
Tim Kunlun Lab, yang berpartisipasi dalam acara tersebut, berhasil memecahkan keamanan iPhone 13 Pro secara langsung di atas panggung dalam waktu 15 detik. CEO tim Kunlun Lab adalah mantan CTO Qihoo 360. Berdasarkan laporan yang diperoleh nesabamedia.com, tim tersebut menggunakan “eksekusi kode jarak jauh dari browser web Safari seluler” untuk membobol iPhone 13 Pro.
Dan bukan itu saja. Tim lain, yang diketahui bernama Tim Pangu, yang cukup terkenal melakukan jailbreak pada perangkat Apple dan berhasil memenangkan hadiah utama uang tunai sebesar $300.000 dengan melakukan jailbreak jarak jauh” pada iPhone 13 yang menjalankan iOS 15.
Tidak bisa dipungkiri, kemungkinan besar para peretas ini telah mempersiapkan sejak lama pembobolan tersebut, yang memang akan mereka suguhkan secara khusus dalam kontes peretasan iPhone baru, sehingga ketika kontes berlangsung, mereka hanya membutuhkan waktu 15 detik saja.
Jadi, mengapa Tim Pangu menang? Nah, jika tim lain butuh 15 detik untuk melakukan pembobolan, Pangu hanya butuh satu detik saja.
Laporan tersebut juga menyoroti metode tersebut dengan tagline “mendapatkan kontrol tertinggi dari iPhone 13 Pro”. Ini berarti peretas dapat mengakses foto, aplikasi, dan bahkan menghapus data dari iPhone 13 Pro.
Laporan itu mengatakan bahwa peretas dapat mengeksploitasi “beberapa kerentanan di kernel iOS15 dan chip A15” untuk melewati tingkat keamanan di iPhone baru. Namun, bukan hanya Apple iPhone yang berhasil diretas oleh para tim peretas itu. Mereka juga mampu membobol keamanan terhadap Windows 10, Microsoft Exchange dan Google Chrome juga.
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.