redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Adriana Viola Miranda, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil menjadi juara dalam kompetisi bergengsi internasional. Adriana bersama dengan timnya memenangkan Hackathon MIT Covid19 Challenge: Latin America Vs Covid19. Kompetisi itu digelar pada tanggal 19 sampai 21 Juni lalu, bertempat di Universitas Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika.

Adriana mengusung konsep telemedicine sebagai solusi Covid19 yang berbasis aplikasi Whatsapp. Kompetisi tersebut digelar dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat umum agar turut andil dalam penanganan wabah pandemi serta memahami konsekuensi yang muncul.

Mahasiswi Di Antara Para Ahli

Dalam kompetisi tersebut, Adriana tergabung dalam tim AMIGO yang anggotanya terdiri dari sejumlah kalangan yang berasal berbagai belahan dunia. Ada warga dari Brasil, Chile, Argentina, Amerika dan Sri Lanka. Berada di tim AMIGO itu Adriana adalah mahasiswi sendiri, sementara rekan-rekan lainnya merupakan para ahli dalam bidang bioteknologi, dan pakar kesehatan. Mereka lolos menjadi juara dalam kategori Track B – New Ways to Deliver Care in a Covid19 World.

Tim AMIGO MIT Covid19 Challenge

Sebagai informasi, kompetisi MIT Covid19 Challenge itu menerapkan konsep Hackathon, di mana para anggota tim akan saling berkolaborasi menggabungkan ide mereka masing-masing untuk menciptakan sebuah prototipe startup, dalam batasan waktu 48 jam. Aplikasi yang dimaksud nantinya digunakan dalam bidang kesehatan. Setiap tim yang ada juga akan saling berkompetisi pada Track yang ada, mulai dari Track A sampai dengan Track J.

Lebih lanjut aplikasi kesehatan berbasis teknologi yang diciptakan oleh Adriana dan Tim AMIGO itu memiliki fungsi untuk memberikan layanan kesehatan yang bisa dipilih pengguna serta memastikan keselamatan pasien atau pengguna aplikasi. Proses yang berjalan nantinya akan memanfaatkan Whatsapp atau jika tidak ada jaringan internet bisa melalui SMS.

Harapan Besar Untuk Layanan Kesehatan Modern

Tim AMIGO juga berharap hadirnya aplikasi besutan mereka yang memanfaatkan sistem machine learning itu bisa menjadi teman para pasien yang positif Covid19 atau penyakit lainnya. Sehingga para pasien bisa mendapatkan informasi monitoring kondisi kesehatan mereka, penggunaan obat, membantu penjadwalan kunjungan ke rumah sakit, atau sekedar berkirim pesan dengan kolega mereka.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Tim AMIGO tak cukup hanya dengan membanggakan prestasi menjuarai kejuaraan MIT Challenge saja. Mereka saat ini bahkan tengah fokus membangun kerjasama pilot study dengan sebuah rumah sakit di Chile. Dalam jangka panjang, Adriana juga memiliki impian aplikasi buatannya bisa mendukung layanan kesehatan di Indonesia.

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.