redaksiharian.com – Kasus gagal ginjal akut pada anak membuat aturan pemberian obat ikut berubah. Larangan penggunaan obat sirop, termasuk paracetamol sirop, membuat para orang tua menjadi galau saat anak sakit.

Lantas, bagaimana dengan anak-anak yang sedang mengonsumsi obat rutin dalam bentuk sirop? Apakah harus menghentikan terapi obat rutin atau ada obat pengganti yang sama ampuhnya?

Ada berbagai macam penyakit yang memerlukan pengobatan rutin, Bunda. Penyakit-penyakit yang perlu penanganan khusus dan pengobatan rutin ini misalnya kanker, anemia, epilepsi, hingga diabetes.

Lantas, bagaimana penanganan-penanganan yang harus dilakukan pada pasien anak yang sedang mengonsumsi obat rutin ini?

Penanganan anak yang sedang terapi obat

Dokter Spesialis Anak, dr. K.S. Denta, M.Sc, Sp.A, menjelaskan penanganan-penanganan yang biasa dilakukan oleh pasien dengan pengobatan jangka panjang, Bunda. Mulai dari kemoterapi hingga terapi insulin.

“Kanker (penanganannya) kemoterapi, anemia (penanganannya) bisa diberikan terapi besi jika anemia defisiensi besi. Epilepsi (penanganannya) rutin konsumsi obat anti epilepsi. Diabetes (penanganannya) terapi insulin,” katanya pada HaiBunda, Kamis (27/10/2022).

Tak hanya itu, ada pula penyakit asam lambung dan maag yang mungkin perlu mengonsumsi obat khusus. Namun, Denta mengatakan hal ini jarang terjadi pada anak-anak.

“Anak jarang ada dispepsia, kalau ada gejala muntah atau nyeri perut, sebaiknya dibawa ke dokter untuk pelacakan sebab lebih lanjut,” jelasnya.

Obat puyer alternatif pengganti sirop

Obat-obatan puyer merupakan salah satu jenis obat yang kerap diberikan pada Si Kecil, Bunda. Lantas, bolehkan obat puyer menjadi pengganti obat sirop?

Dokter Denta menjelaskan, penggunaan obat puyer sebagai pengganti obat sirop baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani Si Kecil. Tak hanya itu, tanyakan juga apakah obat-obatan sirop yang digunakan perlu dilanjutkan atau tidak.

“Enggak (harus diganti dengan puyer) sih. Baiknya dievaluasi bersama saja sama dokternya. Maksudnya ini kan lagi terapi, habis itu misalnya biasanya yang lumayan paling ada obat sirop dan diminum dalam jangka panjang itu obat-obatan epilepsi. Nah ditanyakan ke dokternya,” katanya.

“Dok, ini obatkan apakah harus dihentikan atau lanjut dengan obat yang sama atau lanjut dengan sediaan obat yang berbeda,” sambung Denta.

Lebih lanjut, pasien dengan sakit jangka panjang biasanya melibatkan dokter di dalam pengobatannya, Bunda. Untuk itu, Bunda bisa langsung menanyakan hal mengenai obat-obatan kepada dokter yang menangani.

“Jadi biasanya kan kalau memang sakit yang jangka pengobatannya panjang pasti kan sama dokter, tuh. Enggak mungkin enggak sama dokter. Beda sama sakit demam kalau kayak gitu bisa ditanyakan langsung ke dokternya,” papar Denta.

Selain obat sirop, ada penanganan lain dari jenis penyakit jangka panjang ini, Bunda. Klik baca halaman berikutnya untuk melihat penjelasan lengkapnya, ya!

    20 Dongeng Sebelum Tidur Penuh Makna dan Mendidik

    Menkes Rilis Penyebab Gagal Ginjal Akut Anak, Ini Makanan yang Harus Dihindari

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan juga video panduan pemberian paracetamol untuk balita menurut dokter berikut ini: