redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Zynn, aplikasi yang selama ini dianggap sebagai kloningan TikTok, sebelumnya sudah dikeluarkan dari Google Play Store setelah muncul beberapa keluhan plagiarisme konten. Kini giliran Apple yang menendang aplikasi Zynn keluar dari App Store.
Masih belum diketahui mengapa Apple baru sekarang memutuskan untuk bertindak, padahal biasanya Apple paling sensitif terhadap aplikasi-aplikasi nakal.
Masih belum ada penjelasan pula dari pihak Apple mengenai alasan dibalik penghapusan aplikasi Zynn di App Store, tapi diyakini bahwa pencurian kontenlah yang menjadi alasan utamanya.
Beberapa influencer mengaku bahwa akun mereka beserta dengan kontennya muncul di dalam Zynn, padahal mereka tidak pernah membuat akun di platform tersebut. Sebagian dari mereka juga mengklaim bahwa mereka baru mengetahui tindakan pencurian tersebut setelah diberitahu oleh orang lain.
Ada beberapa pihak yang menduga bahwa konten milik para influencer tersebut diunggah oleh tim manajemen Zynn itu sendiri untuk mendongkrak popularitas aplikasi Zynn. Dugaan ini diperkuat dengan bukti yang menunjukkan bahwa akun-akun palsu tersebut dibuat sebelum aplikasi Zynn resmi diluncurkan di Google Play Store.
Iming-iming uang dari aplikasi Zynn untuk pengguna
Selain karena masalah pencurian konten, dugaan lain yang menyebabkan Zynn diusir dari App Store adalah metode piramida yang digunakan untuk menambah jumlah pengguna.
Zynn berjanji membayar pengguna yang mendaftar, yang menonton video, dan yang berhasil mengajak orang lain untuk mendaftar ke Zynn. Tapi, sebagian pengguna mengeluh bahwa mereka kesulitan dalam mencairkan reward yang sudah mereka kumpulkan.
Meroketnya popularitas Zynn secara drastis menarik perhatian seorang senator Amerika Serikat bernama Josh Hawley. Setelah menemukan skema piramida yang digunakan Zynn, senator tersebut meminta Federal Trade Commission (FTD) untuk melakukan penyelidikan.
Apakah Zynn akan bisa kembali beroperasi? Jawabannya tergantung dari berhasil tidaknya Zynn di dalam menyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan, terutama Google dan Apple.
Untuk saat ini, setidaknya kasus yang dialami Zynn menjadi pelajaran berharga bagi developer aplikasi untuk tidak melakukan praktik serupa, dan juga bagi pengguna untuk tidak mudah tergiur dengan aplikasi-aplikasi yang menjanjikan iming-iming berupa uang. [az/tn]
EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA