redaksiharian.com – NESABAMEDIA.COM – Saat Honda coba kembali bangkit untuk memulai proses produksi yang sempat terhenti karena wabah pandemi, rupanya mereka harus menghentikan lagi aktivitas produksi itu kembali. Honda terpaksa harus mengulang lagi kegiatan produksi perangkaian mobil mereka dari awal. Sebab, sebuah serangan siber telah menghantam salah satu pabrik mereka pada hari Senin (8 Juni) kemarin. Sebuah Virus Ransomware dikabarkan menginfeksi jaringan yang ada di pabrik milik Honda.

Sejumlah pabrik perakitan kendaraan roda empat milik Honda yang tersebar di seluruh dunia, terpaksa harus menghentikan proses produksi. Saat dimintai keterangan, pihak Honda tidak menampik jika sejumlah pabriknya terpaksa mandek beroperasi. Namun ketika diminta penjelasan lebih lanjut, pihak Honda memilih untuk tutup mulut dan mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus untuk mengulang proses produksi dari tahap awal.

Pihak Honda menambahkan, pabrik mereka yang ada di Ohio selama ini merakit mobil jenis Civic, Accord, Acura NSX dan CR-V. Pekerjaan di pabrik tersebut yakni meliputi perakitan mesin dan bodi mobil. Selain pernyataan itu, pihak Ohio tidak memberikan informasi terkait penyebab permasalahan yang sedang dialami.

Namun dari sebuah informasi yang didapatkan oleh sumber internal Honda, perusahaan asal Jepang itu mendapatkan sebuah serangan siber yang berdampak cukup masif. Disebutkan, sebuah Virus Ransomware menyerang salah satu pabrik, dan menyebar ke pabrik-pabrik lainnya milik Honda. Virus Ransomware yang menyerang itu diketahui memiliki kode Ekans, bergambar salah satu monster yang ada di game Pokemon.

Selama ini Virus Ransomware memberikan dampak yang sangat fatal terhadap sebuah sistem. Virus itu mengenkripsi data-data yang dimiliki korban, dan meminta tebusan sejumlah uang jika ingin data mereka kembali. Dalam kasus ini, Virus Ransomware itu menyerang sistem inspeksi kendaraan yang digunakan Honda untuk mobil-mobil mereka. Selanjutnya virus menyebar dengan cepat melalui jaringan yang dimiliki Honda dan menginfeksi sistem yang ada pada pabrik mereka lainnya.

Sistem inspeksi itu berfungsi untuk mengecek kecacatan yang ada pada kendaraan sebelum dipasarkan ke dealer-dealer milik Honda. Namun karena virus ransomware menyerang, sistem inspeksi itu gagal mendapatkan data informasi dari kendaraan tersebut. Pihak Honda pun akhirnya menyetop perilisan kendaraan.

Kemungkinan besar, pihak Honda tidak mau menggubris permintaan uang tebusan yang diajukan oleh pemilik virus. Sehingga mereka lebih memilih untuk membongkar ulang sistem inspeksi yang ada pada kendaraan. Menghentikan proses produksi, dan memulainya dari awal lagi. [br/tn]

EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA

    Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.

    Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.