redaksiharian.com – Situs marketplace online Amazon untuk wilayah Inggris, mengalami serangan cyber. Serangan tersebut berupa tindakan deface, yang mengubah sejumlah gambar produk-produk yang ada di situs itu dengan ujaran rasial.
Namun, tim IT dari marketplace milik Jeff Bezos itu berhasil menghapus produk-produk yang terkena deface. Tidak diketahui sudah berapa lama ratusan produk yang dilisting di marketplace itu sudah berganti menjadi ujaran rasial. Yang jelas, beberapa produk yang terkena serangan adalah produk seperti Apple AirPods dan sejenisnya.
Kejadian serangan tersebut sempat menjadi buah bibir di Twitter. Banyak pengguna yang membagikan tangkapan layar dari produk yang terkena serangan deface tersebut. Pihak Amazon sendiri sudah mengambil sejumlah langkah tegas terkait serangan siber itu. Mereka juga mengklaim telah mengetahui dalang di balik serangan, namun tidak mau memberikan informasi lebih jauh mengenai “aktor jahat” yang dimaksud.
Amazon UK
Ujaran kebencian dan rasial yang ditampilkan oleh defacer itu diduga terkait dengan isu sara yang kini sedang bergejolak di Amerika Serikat. Buntut dari meninggalnya salah seorang warga kulit hitam oleh petugas kepolisian setempat.
Meski pihak Amazon mengklaim sudah menghapus produk-produk yang mengalami serangan deface, namun sejumlah netizen mengaku masih menemukan produk dengan ujaran kebencian dan rasial. Mereka pun menyangsikan ketegasan dan kemampuan dari pihak Amazon.
Sebab dengan kapasitas yang dimiliki, seharusnya serangan siber itu bisa diatasi dalam kurun waktu beberapa menit saja. Pada kenyataannya, serangan itu diketahui sudah terjadi selama beberapa hari.
Amazon Diterpa Banyak Masalah
Terlepas dari masalah serangan deface itu, belakangan situs marketplace milik Jeff Bezos memang sedang dihujani kritikan oleh para penggunannya. Hal ini terkait dengan longgarnya otoritas yang diberikan pada penjual pihak ketiga yang bisa dengan leluasa menjual produk mereka di situs tersebut.
Salah satu yang paling dikeluhkan pengguna adalah, tidak adanya aturan mengenai mark up harga yang dipatok oleh seller tersebut. Sehingga harga yang ada di Amazon melambung tinggi, dan tidak terjangkau oleh pengguna.
Sementara pada bulan April yang lalu, Amazon juga sempat diterpa oleh isu yang krusial. Isu tersebut melibatkan 5 situs marketplace milik Amazon, termasuk marketplace mereka untuk UK. Kelima situs milik Amazon dimasukkan dalam daftar “Pasar Jahat” oleh badan regulasi perdagangan Amerika Serikat. Hal ini disebabkan karena kelima situs itu dianggap mendukung adanya penjualan produk palsu dan juga pembajakan. [br/tn]
EDITOR: MUCHAMMAD ZAKARIA
Pernah menjadi jurnalis dan juga Social Media Manager di Merdeka.com selama lebih dari 2 tahun, sebelum akhirnya mengerjakan sejumlah proyek website yang dioptimasi dan dimonetisasi Google Adsense.
Kini sedang aktif dalam pembuatan konten Youtube dokumenter bertema sosial serta menjadi penulis konten untuk sejumlah website.