redaksiharian.com – Forum Huawei Global Mobile Broadband Forum (MBBF) ke-13 resmi dibuka pada Selasa (25/10) di Bangkok, Thailand.
Ken Hu, Rotating Chairman Huawei, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa 5G telah mengalami pertumbuhan yang lebih cepat daripada teknologi seluler generasi sebelumnya.
“Dalam waktu hanya tiga tahun, kita telah melihat kemajuan yang sangat solid dalam hal penyebaran jaringan, layanan konsumen, dan aplikasi dalam industri,” tutur Hu.
Sampai dengan Oktober 2022, lebih dari 230 operator telekomunikasi di seluruh dunia telah meluncurkan layanan 5G komersial. Dengan demikian, lebih dari tiga juta base station 5G telah terpasang untuk melayani lebih dari 700 juta pelanggan.
Di sektor telekomunikasi, layanan pelanggan masih merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi bisnis operator telekomunikasi atau pengelola jaringan (carrier). Seiring dengan peningkatan penetrasi 5G, kian banyak orang yang merasakan sendiri pengalaman yang jauh lebih mengesankan, sehingga mendorong pergeseran dalam perilaku konsumen, salah satunya adalah lonjakan trafik video high definition (HD).
Pada saat yang sama, aplikasi B2B 5G berkembang menjadi mesin pencetak dan pendorong pendapatan baru bagi operator telekomunikasi, yang menciptakan pendapatan dalam jumlah cukup besar dari sejumlah sektor industri seperti migas, manufaktur, dan transportasi.
Tak sekadar inovatif, aplikasi-aplikasi ini juga menghasilkan nilai komersial secara nyata bagi bisnis operator telekomunikasi. Sebagai gambaran, pada 2021 lalu, sebuah operator telekomunikasi di Tiongkok berhasil meraup lebih dari CNY3,4 miliar (sekitar USD500 juta) pendapatan baru yang dihasilkan dari lebih dari 3.000 proyek 5G industrial. Yang tak kalah mengagumkan, proyek-proyek ini juga menghasilkan pendapatan hingga 10 kali lipat dari yang dihasilkan oleh berbagai layanan data dan TIK terintegrasi.
Aplikasi B2B 5G digadang-gadang akan menjadi alur pendapatan dengan pertumbuhan tercepat bagi operator telekomunikasi. Pasalnya, teknologi 5G memampukan terciptanya berbagai inovasi dalam skenario layanan, aplikasi, dan model bisnis, yang semuanya akan membuka jalan bagi peluang pertumbuhan industri yang tak terbayangkan sebelumnya.
Untuk mendorong 5G ke tingkat yang lebih tinggi, Huawei bekerja sama dengan para operator telekomunikasi dan mitra industri dan mengajukan empat fitur untuk 5,5G, yang merupakan evolusi selanjutnya dari teknologi 5G: kecepatan downlink 10 Gbps, kecepatan uplink 1 Gbps, dukungan untuk 100 miliar koneksi, dan native intelligence atau kecerdasan asli.
Dengan bandwidth lebar dan latensi rendah, 5G dapat diintegrasikan dengan cloud dan AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) untuk menyediakan layanan yang benar-benar baru bagi konsumen maupun dunia usaha.
Operator telekomunikasi akan dapat menyajikan berbagai pengalaman baru seperti extended reality atau XR, cloud gaming, dan layanan panggilan yang diperkaya bagi konsumen individual, serta menghadirkan solusi transformasi digital yang lebih komprehensif bagi bisnis.
Semua ini tentunya akan membuka aliran pendapatan baru, memberikan kesempatan bagi operator telekomunikasi untuk mengembangkan lebih dari sekadar konektivitas menuju layanan cloud dan integrasi sistem.
Digitalisasi industri adalah gelombang berikutnya dalam pembangunan ekonomi global. Sebagai pemampu utama transformasi digital, 5G membuka pintu ke dunia penuh peluang baru. Akan tetapi untuk mewujudkan ini, ekosistem TIK perlu bekerja sama dan melakukan yang terbaik yang mereka mampu.
“Jika kita bekerja bersama-sama, kita akan dapat mendorong lompatan perkembangan dalam jaringan 5G, aplikasinya, dan industri secara keseluruhan,” pungkas Hu.