redaksiharian.com

    159SHARES

Foto: Shutterstock

Dream – Kontrasepsi darurat adalah cara untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seks tanpa pengaman, untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Kontrasepsi darurat yang sering digunakan adalah dalam bentuk pil berisi hormon Levonorgestrel yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pembuahan. Salah satu contoh pil kontrasepsi darurat adalah Postpil.

Mengapa diperlukan kontrasepsi darurat?

Pil kontrasepsi darurat dapat dibutuhkan pada kondisi darurat atau sering disebut sebagai sex emergency. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa kondisi darurat yang membutuhkan solusi cepat untuk mengatasi masalah.

Misalnya, saat listrik dirumah padam di malam hari, maka secara otomatis kita akan melihat ke rumah tetangga apakah listrik mereka padam juga atau tidak. Solusi selanjutnya adalah mengambil senter, memeriksa kotak listrik dan menyalakan lilin atau lampu emergensi jika terjadi pemadaman serentak.

Sama halnya dengan hubungan seksual, ada beberapa kondisi yang darurat dimana orang dapat mengalami kehamilan yang tidak diinginkan sebagai konsekuensinya. Kondisi ini dapat dialami oleh semua orang, dan diperlukan solusi untuk mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan.

Jika pasangan suami istri ingin mencegah kehamilan, maka sebaiknya digunakan kontrasepsi secara rutin atau jangka panjang seperti pemakaian pil KB, suntik KB atau pemasangan IUD. Namun terkadang ada beberapa kondisi darurat dimana terjadi hubungan seksual yang tidak terproteksi (sex emergency), seperti:

1. Salah menghitung waktu subur2. Pemakaian kondom yang bocor, robek atau terlepas3. Lupa minum pil KB harian4. Terlambat jadwal suntik KB5. Menjalani hubungan jarak jauh (long distance marriage) dan akan bertemu dengan pasangan sesekali saja6. Kasus rudapaksa

Pada kondisi diatas, penggunaan pil kontrasepsi darurat sangat membantu untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, bahkan dapat pula digunakan oleh ibu yang sedang menyusui tanpa efek mengurangi produksi ASI.

Apakah pil kontrasepsi darurat sama dengan mengugurkan kandungan? Bagaimana cara kerjanya?

Pil kontrasepsi darurat mengandung hormon Levonorgestrel dengan dosis 0.75 mg pada setiap tabletnya. Hormon ini juga digunakan pada metode kontrasepsi jenis lain, seperti pil KB atau suntik KB, hanya saja berbeda dosis dan cara pengggunaannya. Hormon ini bekerja untuk mencegah terjadinya pembuahan, dengan cara:1. Mengentalkan lendir serviks (mulut rahim) sehingga sperma sulit bergerak mencapai sel telur2. Mencegah pelepasan sel telur matang (ovulasi), sehingga tidak terjadi pertemuan sel telur dengan sperma3. Mencegah terjadinya perlekatan zigot di dinding rahim

Pil kontrasepsi darurat bekerja jauh sebelum terjadinya pembuahan, jadi tidak bersifat menggugurkan kandungan. Namun apabila sudah terjadi pembuahan sebelumnya, pil kontrasepsi darurat tidak bermanfaat, sehingga sebaiknya digunakan sesegera mungkin setelah terjadinya hubungan seksual.

Setelah hubungan seksual, sperma memiliki waktu sekitar 72 jam atau 3 hari untuk pembuahan. Pil kontrasepsi darurat dapat bekerja dalam rentang waktu tersebut untuk mencegah kehamilan. Semakin cepat digunakan, maka fungsi kontrasepsi tersebut akan semakin efektif.

Seberapa efektifkah pil kontrasepsi darurat?

Pil kontrasepsi darurat akan semakin efektif kinerjanya jika diminum sesegera mungkin setelah hubungan seksual tidak terproteksi. Tingkat keberhasilan pil dengan kandungan levonorgestrel sebesar 96.9-99.4% yang berarti peluang hamil setelah minum pil kontrasepsi darurat sebesar 0.6-3.1% saja.1Cara pemakaian pil kontrasepsi darurat

Dalam satu paket pil kontrasepsi darurat, terdapat 2 tablet pil yang harus diminum sekaligus sesegera mungkin setelah melakukan hubungan seksual yang tidak terproteksi. Semakin cepat dikonsumsi, maka efektivitas pil akan semakin tinggi. Batas waktu terakhir untuk konsumsi pil kontrasepsi darurat adalah 72 jam atau tiga hari setelah hubungan seksual yang tidak terproteksi. Setelah 72 jam atau tiga hari, pil tidak efektif untuk mencegah kehamilan. Sebelum konsumsi pil kontrasepsi darurat, tidak perlu melakukan testpack terlebih dahulu.

Efek samping pil kontrasepsi darurat

Efek samping yang paling sering terjadi adalah mual dan muntah. Jika terjadi muntah dalam waktu kurang dari 2 jam setelah konsumsi pil kontrasepsi darurat, maka pemakaian pil harusdiulangi dengan dosis yang sama. Namun jika muntah terjadi lebih dari 2 jam setelah konsumsi pil, maka tidak perlu pengulangan pemakaian.

Pusing, nyeri kepala, nyeri payudara dan kram perut terkadang juga dapat muncul setelah konsumsi pil kontrasepsi darurat. Perubahan siklus haid mungkin dapat terjadi setelah konsumsi pil kontrasepsi darurat, dimana perubahan tersebut bisa berupa siklus haid yang maju/lebih awal dari tanggal haid bulan sebelumnya atau terlambat haid pada bulan berikutnya.

Apabila terjadi terlambat haid lebih dari 7 hari, sebaiknya lakukan tes uji kehamilan (testpack). Jika dalam 3-5 minggu setelah penggunaan pil kontrasepsi darurat terjadi perdarahan bercak (flek-flek) selama lebih dari 1 minggu atau nyeri perut bawah, segera lakukan uji kehamilan dan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk konfirmasi kehamilan.

© Istimewa

Pil kontrasepsi darurat sebaiknya diminum saat diperlukan

Kontrasepsi darurat tidak disarankan untuk diminum rutin dan hanya untuk tujuan darurat saja. Penggunaan pil kontrasepsi darurat sebaiknya tidak lebih dari 3 kali dalam 1 bulan, untuk mencegah gangguan haid akibat ketidakteraturan hormon karena pemakaian berulang.

Jika seseorang membutuhkan pil kontrasepsi darurat lebih dari 3 kali dalam 1 bulan, sebaiknya menggunakan kontrasepsi jenis lain yang regular, seperti pil, suntik KB, implan atau pemasangan IUD.

Tulisan ini merupakan karya Dr. Huthia Andriyana, SpOG