redaksiharian.com – Sudah hampir berusia 2 tahun, tapi si kecil belum menunjukkan tanda-tanda bisa bicara? Umumnya, anak yang sudah memasuki usia 19 bulan, akan mulai berceloteh meskipun belum terlalu jelas omongannya. Coba deh, Bunda ingat-ingat kembali, apa yang menjadi penyebabnya.Mungkin, Bunda dan anggota keluarga yang lain jarang mengajaknya berinteraksi ya? Saat anak jarang diajak berkomunikasi, memang bisa memicunya mengalami keterlambatan bicara, Bun. Tenang, masih bisa diatasi kok dengan berbagai latihan dan terapi di rumah.Mengutip Bilingual Kid Spot, pada umumnya anak-anak dianggap terlambat bicara jika pada usia 18 – 35 bulan memiliki kosakata yang terbatas. Pada anak usia 24 bulan atau 2 tahun, setidaknya harus mampu mengeluarkan 50 kata yang berbeda.

Perlu diingat ya, kalau keterlibatan bunda dalam keseharian si kecil akan berdampak luar biasa pada tumbuh kembangnya. Termasuk peningkatan kemampuan berbicaranya. Selelah dan sesibuk apapun Bunda, jangan sampai malas mengajaknya berkomunikasi secara berulang-ulang.Membantu bayi cepat bicara, sebenarnya jauh lebih mudah daripada yang kita pikirkan, Bun. Seperti diketahui, seni berkomunikasi sangatlah luas dan dibutuhkan lingkungan positif untuk membuatnya lancar bicara. Larry Gray, M.D, asisten profesor dari perkembangan dan perilaku anak di University of Chicago Medical Center, menjelaskan bahwa komunikasi tersebut harus dilakukan sesering mungkin dengan cara diulang-ulang.”Pemikiran yang tepat adalah, orang tua dapat hadir dan berinteraksi dengan bayi mereka, sehingga membantu menciptakan anak-anak yang akan berhasil,” kata Dr Gray. Dengan kata lain, selama berbicara dengan anak-anak dan membuat mereka tertarik, maka cara Bunda berinteraksi dengan mereka berhasil nih.Berbicara mengenai interaksi dengan anak, sebenarnya ada banyak cara untuk membuat si kecil lancar bicara lho, Bun. Coba yuk, beberapa cara menyenangkan agar perkembangan keterampilan berkomunikasi si kecil lebih cepat. Berikut ini beberapa diantaranya, seperti diulas laman Parenting.

1. Memulai komunikasi terlebih duluPenelitian terbaru dari University of Amsterdam menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak mulai mendapat keterampilan bahasa yang belum sempurna, sejak masih dalam kandungan. Setelah lahir, meskipun keterampilan komunikasi tidak langsung bagus, tetapi yakinlah bahwa otak mengembangkan sinapsis.”Bayi memerlukan waktu berminggu-minggu untuk menyerap kata-kata yang mereka dengar setiap hari. Sejak hari pertama, bayi mendengar informasi, sehingga mereka kemudian dapat menghitung frekuensi dari apa yang mereka dengar dan mencari tahu bagaimana kata-kata dan kalimat secara pas diucapkan. Mereka terus-menerus membangun cara kerja bahasa,” kata Kathy Hirsh Pasek, PhD, direktur Temple University Infant Laboratory di Ambler, Pennsylvania.Salah satu cara yang bisa Bunda lakukan adalah menggunakan metode self-talk. “Bayangkan sebagai penyiar radio yang menyiarkan detail dunia Anda kepada pendengar,” kata Larry Gray.2. Buat percakapanPikirkanlah keterampilan bahasa yang menarik. Saat si kecil terus berkembang, semakin banyak bahasa yang harus diajarkan ke mereka. Artinya, interaksi yang konsisten seiring bertambahnya usia anak harus terus dilakukan. Inilah saatnya, Bun, untuk menekankan terus berbicara dan mendengarkan ocehan si kecil.Ketika berbicara dengan si kecil, biarkan dia merespons meskipun tidak cukup jelas atau bahkan kurang tepat ya, Bun. Bersabarlah ketika si kecil salah mengidentifikasi warna atau benda tertentu. Hal terpenting, si kecil berusaha dengan upayanya sendiri.

3. Berikan apresiasiCiptakanlah proses interaksi dan komunikasi yang menyenangkan. Ketika si kecil menyebutkan kata-kata baru, berikan tepuk tangan layaknya pemandu sorak. Bunda juga bisa memperkuat pengembangan kosa kata dengan menyanyikan lagu tertentu bersama-sama dan saling bergiliran mengisi kata-kata yang tepat.Selain itu, Bunda juga bisa mengajukan pertanyaan terbuka. Misalnya, apa yang kamu lihat dalam gambar ini? Pastikan untuk memberikan si kecil waktu yang cukup untuk merespons pertanyaan tersebut dengan caranya sendiri. Hal terpenting, selalu libatkan si kecil dan tatap mata ketika berbicara dengannya.4. Lihat siapa yang berbicaraSetiap bayi akan memberikan respons saat diajak berinteraksi dengan cara berbeda-beda. Ada perkembangan yang dapat diprediksi untuk keterampilan bahasanya sesuai usianya.0 – 4 bulan : Anak-anak meniru suara tertentu dan sangat tertarik pada nada dan tingkat suara Bunda.4 – 7 bulan: Mengoceh pada awalnya, terdengar seperti B, D, dan M secara jelas.7 – 12 bulan: Suara beragam menjadi geraman dan jeritan.12 – 18 bulan: Kosakata semakin bertumbuh dan si kecil mulai mengkombinasikan beberapa kata.18 – 30 bulan: Si kecil dapat mengatakan kalimat atau frasa singkat.Nah, jika pada usia 18 bulan si kecil tidak berbicara setidaknya 15 kata, segera hubungi dokter anak ya, Bun. Semakin anak cepat dievaluasi, maka semakin cepat pula mendapatkan penanganan terbaik.Ingatlah, bahwa setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri. Jadi, jangan cepat panik dan tetaplah bersabar mengajarinya berbagai kata-kata baru dalam interaksi yang menyenangkan.