redaksiharian.com

    30SHARES

Anak

Dream – Sifat dan kepribadian seorang anak bisa berubah seiring bertambahnya usia dan pengalaman hidup mereka. Perlu diingat, hal tersebut tidak mutlak. Ada juga beberapa karakter yang dimiliki dan akan tetap bertahan dan terbawa hingga dewasa.

Menurut sebuah penelitian, ciri-ciri kepribadian kita pada masa kanak-kanak tidak jauh berbeda saat dewasa. Menggunakan data dari studi tahun 1960-an terhadap hampir 2.400 siswa sekolah dasar di Hawaii, para peneliti dari University of California (UC) – Riverside, Oregon Research Institute, dan University of Oregon membandingkan kepribadian 144 siswa yang dilakukan guru melalui wawancara yang direkam 40 tahun kemudian.

Dilansir dari smartparenting.com, studi ini menemukan bahwa ada lima aspek kepribadian yang mungkin terbawa hingga dewasa. Apa saja?

Kemampuan BicaraMenurut penelitian, mereka yang sangat aktif dan fasih berbicara saat anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, tertarik pada masalah intelektual dan pintar mengendalikan situasi.

Masa balita merupakan tahap yang penting untuk perkembangan bahasa dan bicara anak. Maka dari itu penting untuk orangtua melatih bahasa dan bicara anak dengan mengelaborasi perkataan anak dan banyak bertanya.

Selain itu, orangtua juga harus mendorong anak untuk mengekspresikan perasaan dan memvalidasi perasaannya. Hal ini guna mencegah anak memendam perasaan dan mencoba mengatasi emosi negatifnya sendiri.

Kemampuan Beradaptasi

Mudah beradaptasi dan mengikuti arus berarti memiliki kemampuan problem solving atau mengatasi masalah yang baik. Pola pikir ini membuat anak-anak semangat untuk bertindak dan memecahkan masalah sendiri tanpa mengandalkan orang lain.

© Shutterstock

ImpulsifSikap impulsif sering dilihat sebagai sesuatu hal yang negatif, tetapi juga kemampuan untuk memercayai insting dan membuat keputusan yang cepat. Pada anak-anak hal ini sering dilakukan.

Sebenarnya tidak masalah, asalkan anak juuga dilatih untuk membuat pertimbangan matang baik buruknya secara cepat. Ini juga memberinya kesempatan untuk melatih kemandirian dan pengambilan risiko. Bila anak memilikinya, akan sangat terbawa hingga dewasa.

Rendah Hati

Sifat rendah hati pada anak harus dilatih dari penerimaan diri seorang anak. Jika anak menerima dirinya sendiri maka mereka tidak akan membandingkan dirinya dengan orang lain. Mereka juga akan belajar untuk mengakui bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri.

Percaya DiriPercaya diri adalah sesuatu hal yang diinginkan semua orang ua untuk anak-anak mereka. Penting untuk meningkatkan harga dirinya tanpa membiarkannya terlalu berlebihan. Kembangkan rasa tanggung jawab anak sehingga dia dapat menunjukkan kompetensi dan merasa dihargai sebagai pribadi.

Hindari menumpuk pujian tapi fokuslah pada kerja keras dan prosesnya. Ketika dia belajar untuk percaya diri, dia tidak akan khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain.

Penelitian menunjukkan bahwa kepribadian bawaan ini tetap ada pada anak saat ia tumbuh. Hal yang juga tak boleh diabaikan adalah orangtua memiliki pengaruh besar pada kepribadian anak. Untuk itu usahakan untuk menerapkan pola asuh yang adaptif, yang menyesuaikan dengan kondisi anak.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita

Anak Rutin Main Bareng Ayah, Bikin Mentalnya Lebih Kuat Hadapi Stres

Dream – Sebagai tulang punggung, waktu ayah memang lebih banyak untuk bekerja. Meski demikian, kewajiban untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga jangan sampai membuat ayah tak punya waktu untuk anak-anaknya.

Peran pengasuhan memang cenderung lebih banyak dipegang ibu, padahal anak juga sangat membutuhkan ayah. Bukan hanya dalam hal pemenuhan materi, tapi juga tumbuh kembang psikologis, emosi dan kognitifnya.

Sebisa mungkin, luangkan waktu 15 hingga 30 menit untuk bermain bersama anak. Lakukan hal ini dengan rutin, efeknya jangka panjang. Bermain dengan ayah memiliki dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembang anak. Apa saja?

© MEN

1. Membantu Perkembangan BahasaAyah dikenal sebagai sosok yang suka membuat perbincangan mendalam dan memancing anak memiliki banyak kosakata baru. Cobalah ajukan lebih banyak pertanyaan pada anak. Ajak si kecil berdiskusi banyak hal. Kebiasaan ini akan menantang keterampilan bahasa anak dan mengasah kemampuan komunikasinya.

2. Asah Kemampuan Pemecahan Masalah dan Perkembangan MotorikAyah memiliki gaya bermain yang unik. Anak-anak yang suka bermain dengan ayahnya, cenderung memiliki kemampuan adaptif dan pemecahan masalah yang baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak banyak bermain dengan ayahnya. Mereka juga lebih terampil, banyak akal, dan memperhatikan setiap masalah yang ada di depan mereka. Selain itu, karena ayah bermain lebih kasar dan bermain satu lawan satu, ini membantu meningkatkan kemampuan mengambil risiko dan perkembangan motorik pada anak-anak.

3. Eksplorasi

Gaya bermain ayah juga melibatkan banyak petualangan dan tantangan. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk lebih ingin tahu dan bersemangat mengeksplorasi lingkungan mereka dan bereaksi positif terhadap hal-hal baru. Ini juga membantu anak-anak mengatasi situasi yang tidak dikenal dan menangani situasi stres dengan lebih baik.

© Shutterstock

4. Bonding yang lebih kuatBermain dengan ayah akan membuat hubungan anak dan ayah makin dekat dan solid. Ini membantu anak-anak untuk terhubung ke tingkat yang lebih dalam dengan ayah mereka. Hal ini ternyata menurut penelitian memainkan peran penting dalam menciptakan ikatan positif dengan ayah dan juga membantu dalam menyelesaikan konflik.

Sumber: MomJunction