redaksiharian.com

    8SHARES

Ibu Hamil

Dream – Setelah melahirkan, ibu mengalami perubahan hormon yang luar biasa. Hormon ini untuk merangsang tubuh ibu memproduksi air susu (ASI) yang dibutuhkan bayi. Hormon-hormon itu juga yang membuat beberapa ibu tidak segera haid setelah melahirkan.

Menurut dokter Darrell Fernando, SpOG, tidak haid saat menyusui sebenarnya hal wajar. Hormon menyusui juga kadang membuat haid jadi tidak beraturan tiap bulannya.

” Hormon prolaktin yang bekerja untuk produksi ASI juga menyebabkan proses ovulasi (pematangan sel telur) dan haid berhenti selama beberapa waktu tertentu,” ungak dr. Darell di Instagram @darrellfernando.

Lalu kapan siklus haid kembali normal setelah melahirkan? Sikluk haid akan teratur, sangat bergantung seberapa sering dan berapa lama menyusui bayi, stres fisik dan emosi, berat badan dan juga beberapa faktor lain.

” Jika Anda memberikan ASI eksklusif (minimal 8 kali sehari atau minimal tiap 3 jam), haid dapat kembali 4-6 bulan setelah melahirkan, tetapi bisa sampai 1-2 tahun jika masih menyusui,” katanya.

Tak Haid Tetap Bisa Hamil

Dokter Darell juga menjelaskan bila masih menyusui dengan frekuensi lebih jarang atau bayi mendapatkan susu formula, haid dapat kembali dalam waktu dekat setelah melahirkan. Biasanya terjadi dalam waktu 3-4 minggu setelah melahirkan.

© Shutterstock

” Perlu diperhatikan jika belum merencanakan kehamilan kembali, ibu/ ayah sebaiknya menggunakan kontrasepsi untuk menunda kehamuilan,” ungkap dr. Darell.

Menurutnya tak perlu menunggu kembalinya haid untuk menggunakan kontrasepsi pasca melahirkan. Hal itu karena ibu dapat kembali subur dan kehamilan bisa kembali terjadi meskipun siklus haid belum kembali.

Jangan Kaget, Bau Badan Bisa Jadi Bermasalah Saat Hamil

Dream – Ibu hamil banyak mengalami perubahan di tubuhnya. Bukan hanya berat badan yang meningkat, aroma tubuhnya juga jadi lebih santer. Pada beberapa kondisi, ibu hamil mungkin bermasalah dengan bau badan.

Kondisi ini merupakan hal yang umum mengingat ibu hamil mengalami banyak perubahan hormon. Menurut dokter Ritika Shah, produksi hormon kehamilan menyebabkan peningkatan suplai darah ke kulit.

© MEN

” Bagi sebagian ibu hamil hal ini dapat menyebabkan rasa panas dan kerap kegerahan. Efeknya, menyebabkan berkeringat lebih sering yang diikuti dengan bau badan,” kata dr. Shah, dikutip dari MomJunction.

Hormon kehamilan juga mempengaruhi peningkatan indera penciuman, membuat para ibu hamil lebih sensitif terhadap bau, termasuk bau badannya. Bisa jadi aroma tubuh sebenarnya normal tapi di hidung ibu aromanya lebih kencang.

Pola Makan

Faktor lainnya yang membuat ibu hamil mengalami masalah bau badan adalah pola makan. Pada beberapa ibu, hamil menyebabkan peningkatan porsi makan dan mengidam. Makanan seperti daging, seafood, sayuran cruciferous, bawang putih, asparagus, dan kangkung dapat menyebabkan bau badan.

Untuk itu perhatikan juga pola makan sehari-hari. Usahakan untuk perbanyak konsumsi sayur dan buah. Satu lagi yang juga mempengaruhi aroma tubuh adalah berat badan yang meningkat.

” Penambahan berat badan dapat menyebabkan peningkatan aroma pada trimester ketiga karena keringat dapat mengendap di lipatan kulit dan mengeluarkan bau. Sementara bau badan yang disebabkan oleh hormon, pola makan, keputihan bisa terjadi kapan saja,” kata dr. Shah.

Jaga Kebersihan Tubuh

Penting bagi ibu untuk lebih ekstra dalam menjaga kebersihan diri jika dirasa mengalami masalah bau badan saat hamil. Mandi dua kali sehari dengan sabun yang lembut bagi kulit

Cukur juga bulu ketiak dan bersihkan dengan rutin. Gunakan deodoran atau antiperspirant setelah mandi. Pilih jenis pakaian yang berbahan lembut dan ganti saat sudah terasa tak nyaman atau basah karena keringat.

Hindari makan makanan yang memicu aroma santer dari tubuh seperti bawang merah, bawang putih, dan seafood. Sebagai gantinya, makan lebih banyak buah dan sayuran.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction