redaksiharian.com – Shutterstock

Dream – Teh hijau adalah salah satu teh yang populer dan diklaim paling sehat di seluruh dunia. Teh ini mengandung katekin polifenol vital (epicatechin, epigallocatechin, epicatechin gallate dan epigallocatechin-3-gallate) yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk manfaat selama kehamilan.

© Shutterstock

Teh hijau juga mengandung vitamin dan mineral penting yang membantu wanita hamil dan bayi yang sedang tumbuh. Pada artikel ini, kita akan membahas seberapa aman teh hijau selama kehamilan.

1. Mengurangi risiko cacat saraf akibat diabetes

Dampak katekin selama kehamilan selalu kontroversial. Beberapa penelitian mengatakan bahwa katekin dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf pada bayi dengan mengurangi bioavailabilitas folat, sementara yang lain mengatakan bahwa katekin dapat membantu dalam menghambat kondisi yang sama (cacat saraf) pada ibu diabetes.

Menurut sebuah penelitian, katekin bernama epigallocatechin gallate dalam teh hijau dapat mengurangi tingkat cacat tabung saraf pada bayi baru lahir yang lahir dari ibu diabetes, dibandingkan dengan ibu non-diabetes. Risikonya bisa diturunkan dari 29,5 persen menjadi 2 persen.

2. Mempengaruhi penyerapan zat besi

Asupan teh hijau selama kehamilan dapat menurunkan penyerapan zat besi nonheme dalam tubuh. Ini bisa jadi karena adanya senyawa fenolik seperti katekin.

Seperti yang kita ketahui jumlah zat besi selama kehamilan harus digandakan untuk membantu menjaga suplai darah baik untuk ibu dan bayi, penurunan kapasitas penyerapannya dapat meningkatkan risiko penyakit terkait seperti anemia.

3. Risiko berat badan lahir rendah

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa penggunaan produk herbal seperti teh hijau, terutama selama dua trimester terakhir kehamilan dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi baru lahir.

Juga, teh hijau sendiri atau dalam kombinasi dengan teh rami, chamomile atau peppermint juga dapat menyebabkan cacat yang sama.

Teh hijau memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa untuk orang dewasa yang sehat, namun jika menyangkut keamanannya pada wanita hamil, kita mungkin perlu memikirkan kembali pilihannya karena memiliki lebih banyak kerugian daripada manfaat jika dikonsumsi selama kehamilan.

(Sumber: Boldsky)