redaksiharian.com – Jakarta Saat anak masih kecil dan belum mengerti porsi makan, orang tualah yang mengatur porsi makannya. Tapi, seringkali kenikmatan dan kepuasannya makan tidak lebih penting dari kepuasan orang tua melihat anak menghabiskan porsi makan yang diambilkannya.

Menurut orang tua, porsi makan yang diambilkan, terutama saat anak masih kecil adalah porsi makan yang pas untuk mereka. Meskipun sebenarnya di sini orang tua bermaksud baik agar si kecil makan cukup dan tidak kelaparan.

Seringkali orang tua tidak mendengarkan perut si kecil dan tetap memaksakan apa yang menurutnya cukup untuk anak. Yang orang tua lupakan adalah kenyataannya, anak sejak lahir memiliki kemampuan untuk tahu kapan mereka lapar dan kenyang.

Dengan memaksa anak untuk terus menghabiskan makanannya bahkan saat mereka sudah kenyang, tanpa sadar orang tua dapat menghentikan anak mengenali dan merespons dengan tepat sinyal internal rasa lapar dan kenyang. Ini bisa membuat anak makan berlebih di kemudian hari.

Lalu, apa yang bisa dilakukan orang tua? Cek penjelasannya di bawah ini.

1. Nikmati makanan bersama anak

Dengan makan bersama anak, orang tua secara tidak langsung telah mengajarkan dengan mencontohkan kepada anak bahwa makan adalah hal yang menyenangkan.

2. Percaya dengan perut anak

Sama seperti saat masih bayi, anak bisa memberi tahu orang tuanya kapan saat mereka lapar (menangis) dan kenyang (menolak susu), begitu pula dengan anak saat ini. Mereka juga bisa merasakan rasa lapar dan kenyang.