redaksiharian.com – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendesak, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) segera meneliti penyebab penyakit gagal ginjal akut yang telah menelan ratusan korban anak.

Menurutnya, penyakit tersebut misterius dan tidak boleh disikapi secara sporadis dan biasa-biasa saja.

BRIN yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan riset kesehatan harus segera mengambil inisiatif strategis tersebut.

Jangan membiarkannya berlarut-larut. Apalagi kalau yang muncul hanyalah inisiatif impor obat dengan biaya APBN.

“Kita jangan mengulangi kesalahan sebelumnya dalam menangani Covid-19, yang ditengarai sebagai ajang bisnis PCR dan bisnis vaksin,” kata Mulyanto , kepada wartawan, Senin (24/10/2022).

Legislator PKS ini minta pemerintah untuk tidak menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan bisnis obat atau bisnis kesehatan.

Dalam kondisi APBN yang terbatas, pemerintah harus cermat secara scientific based dalam menangani kasus kesehatan seperti ini. Jangan belum apa-apa sudah santer rencana impor obat dengan APBN.

“BRIN harus didorong optimal untuk meneliti soal ini secara akurat. Menjawab penyebab dan usulan solusinya. Ini kasus luar biasa, yang perlu didekati secara luar biasa dengan keseriusan,” tandasnya.

Untuk diketahui pemerintah Indonesia telah mendatangkan obat penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal (Cedera Ginjal Akut/AKI).

Obat itu didatangkan dari Singapura dan tiba Minggu, (23/10/2022).

Obat yang dimaksud bernama Fomepizole (injeksi) tersebut belum ada di Indonesia, dan hanya ada dari produsen di Singapura .

Pemerintah sendiri telah memesan sebanyak 200 vial obat tersebut dengan harga satuan mencapai Rp 16 juta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa untuk pengiriman tanggal tersebut, sebanyak 26 vial obat Fomepizole akan dibawa dari Singapura ke RI.

Lonjakan Gagal Ginjal Akut Anak Capai 133, Kemenkes Bantah Terlambat Tangani Kasus Butuh Waktu

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Lonjakan Gagal Ginjal Akut Anak Capai 133, Kemenkes Bantah Terlambat Tangani Kasus Butuh Waktu

Respons soal Meningkatnya Kasus Gangguan Ginjal Akut, Jokowi: Perketat Pengawasan Industri Obat!

Kemenkes Pastikan Pengobatan Pasien Kasus Gangguan Gagal Ginjal Akut Ditanggung BPJS Kesehatan

Kemenkes Rilis 91 Obat Sirup yang Diminum Pasien Gagal Ginjal Akut, Sementara Dilarang Dikonsumsi

Zat Berbahaya yang Ditemukan di Pasien Gangguan Ginjal Akut Picu Terbentuknya Kristal

Kemenkes: Ada Temuan Tiga Zat Kimia Berbahaya pada Pasien Balita Gangguan Ginjal Akut

Perkara Nutup Pintu Rumah, Bikin Menguras Emosi dan Tenaga

AKBP Dody Prawiranegara Bantah Pernah Diperintah Irjen Teddy Minahasa untuk Jebak Linda di Sumbar

Buntut Pernyataan ‘Siap Nyapres’, Hari Ini Ganjar Pranowo Dipanggil Megawati ke Kantor DPP PDIP

Pj Gubernur DKI Minta Pembangunan Pompa Air Sentiong Ancol Rampung Sebelum Musim Hujan Tahun 2023

Bharada E Beralasan Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J: Ricky Rizal Saja Bisa

Pengakuan Rudolf Ungkap Alasan Bunuh Temannya dan Targetkan 2 Orang Lain, Bermula dari Postingan