redaksiharian.com – MotoGP Malaysia akhir pekan lalu menghadirkan banyak drama, termasuk duel perebutan podium juara melibatkan Francesco Bagnaia vs Enea Bastianini .

Ketegangan menyelimuti semua kru di garasi Ducati Lenovo Team.

Bukannya tanpa alasan senam jantung dialami kru hingga petinggi pabrikan asal Italia ini. Untuk kali pertama setelah 15 tahun gelar juara dunia MotoGP dekat dengan mereka.

Adalah Francesco Bagnaia berpeluang memutus ‘kutukan’ Ducati tak pernah menyabet gelar juara dunia sejak tahun 2007.

Terakhir kali pabrikan Bologna ini menjadi juara dunia MotoGP ialah musim 2007 yang dipersembahkan Casey Stoner.

Dag dig dug dialami seluruh orang di garasi Ducati saat Bagnaia memimpin jalannya balapan.

Adalah Enea Bastianini yang meggawangi Gresini Ducati , membuat Paolo Ciabatti, Gigi Dall’Igna hingga Davide Tardozi tak nyaman duduk di kursinya.

Bahkan Bastianini sempat menyalip Bagnaia di lap ke-11. Pecco Bagnaia membutuhkan tiga putaran untuk menyalip rekannya itu di MotoGP 2023.

Periode yang berlangsung selama kurang lebih enam menit itu barangkali hampir terasa abadi bagi trio bos Ducati .

Beberapa kali juru kamera menyorot diskusi yang intens antara Direktur Olahraga Paolo Ciabatti dan Manajer Tim Davide Tardozzi di pit lane.

General Manager Gigi Dall’Igna, yang biasanya anteng di dalam garasi sambil mengelus janggut, pun akhirnya beranjak untuk berbicara dengan Ciabatti dan Tardozzi.

Spekulasi yang muncul mengatakan ketiganya menimbang-nimbang untuk melakukan team order kepada Bastianini.

Apa yang dilakukan Bastianini sejatinya masih dalam koridor yang dituntukan petinggi Ducati .

Kabar yang berkembang memang menyebutkan para pembalap Ducati dilarang mengganggu Bagnaia yang dalam misi menyegel gelar juara dunia.

Namun Tardozzi pernah mengatakan jka Ducati hanya meminta agar pembalap mereka berhati-hati saat bersaing satu dengan yang lain.

Akan tetapi, persaingan Bastianini dengan Bagnaia yang terlalu ketat menimbulkan kekhawatiran bagi Ducati .

Beberapa kali keduanya hampir bersenggolan. Momen mendebarkan ini bahkan terjadi hingga lap terakhir balapan.

Perasaan gugup dan tak tenang diungkapkan Davide Tardozzi selepas race.

“Tentu saja kami merasa gugup,” kata Tardozzi, dikutip dari laman The Rcae.

“Kami teringat insiden Argentina antara Iannone dan Dovizioso. Kami tidak menginginkannya lagi. Ini adalah bencana yang bisa terjadi dan kami ingin menghindarinya,” sambungnya.

Meski risiko ada di depan mata, Tardozzi-Ciabatti-Dall’Igna justru mengambil keputusan berbeda.

Mereka sepakat bahwa lebih bijak untuk tetap percaya kepada Bagnaia dan Bastianini dalam menghadapi balapan mereka sendiri.

“Pada akhirnya kami percaya kepada mereka. Kami bilang tidak, tidak ada team order. Mereka tahu apa yang mereka lakukan,” sambung Tardozzi.

Diungkapkan Tardozzi, pada MotoGP Valencia nanti tak ada team order lagi untuk pembalap Ducati .

“Semua pembalap Ducati tentunya akan bebas untuk berlomba,” pungkas Tardozzi.

(Tribunnews.com/Giri)

Klasemen MotoGP 2022 Quartararo Duduk di Singgasana, Terancam Para Pesaing, 2 Pemain Naik Peringkat

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Klasemen MotoGP 2022 Quartararo Duduk di Singgasana, Terancam Para Pesaing, 2 Pemain Naik Peringkat

MotoGP Aragon 2022 Bastianini Menang Tidak Mudah, Tunggu 1 Lap Akhir Lakukan Overtake pada Bagna

MotoGP Austria 2022 Francesco Bagnaia Juara Pertama, Samai Rekor Valentino Rossi dan Casey Stoner

Sah Rebut Kursi Miller! Bastianini Terpilih Jadi Pembalap Ducati MotoGP 2023, Martin Tetap di Pramac

Jelang MotoGP Malaysia Pembalap Aleix Espargaro Liburan di Pulau Dewata, Menginap di Resort Mewah

Bastianini Menjadi Pembalap Tercepat Sesi Kualifikasi hingga Dapat Pole Position

Perkara Nutup Pintu Rumah, Bikin Menguras Emosi dan Tenaga

AKBP Dody Prawiranegara Bantah Pernah Diperintah Irjen Teddy Minahasa untuk Jebak Linda di Sumbar

Buntut Pernyataan ‘Siap Nyapres’, Hari Ini Ganjar Pranowo Dipanggil Megawati ke Kantor DPP PDIP

Pj Gubernur DKI Minta Pembangunan Pompa Air Sentiong Ancol Rampung Sebelum Musim Hujan Tahun 2023

Bharada E Beralasan Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J: Ricky Rizal Saja Bisa

Pengakuan Rudolf Ungkap Alasan Bunuh Temannya dan Targetkan 2 Orang Lain, Bermula dari Postingan