redaksiharian.com – Otoritas yang ditunjuk Rusia di wilayah Kherson, Ukraina , membentuk unit milisi lokal. Pria-pria yang masih tinggal di wilayah Kherson , yang dikuasai pasukan Moskow dan dicaplok Kremlin bulan lalu, diimbau untuk bergabung dengan unit pertahanan wilayah.

Seperti dilansir Reuters, Senin (24/10/2022), dalam pemberitahuan via Telegram, otoritas pro-Rusia di Kherson mengumumkan para pria memiliki ‘kesempatan’ untuk bergabung dengan unit pertahanan wilayah jika mereka memilih tetap tinggal di Kherson atas kehendak sendiri.

Namun para pria di wilayah-wilayah Ukraina lainnya yang diduduki pasukan Rusia, seperti Donetsk, sebelumnya dipaksa untuk bergabung dan bertempur bagi pasukan proxy Rusia dalam perang dengan pasukan Ukraina.

Pekan lalu, Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan darurat militer di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Moskow, demi memberdayakan pemerintahan yang ditunjuk Kremlin untuk meningkatkan mobilisasi.

Memaksa warga sipil untuk bergabung dalam pasukan bersenjata dari kekuatan pendudukan didefinisikan sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa soal perilaku dalam perang.

Otoritas pro-Rusia telah memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari Kherson — salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dicaplok Moskow bulan lalu saat pasukan Kiev mendapat pencapaian militer signifikan.

Rusia dan proxy-nya di wilayah Kherson telah meningkatkan urgensi peringatan mereka agar warga sipil meninggalkan wilayah itu jelang menghadapi serangan balik pasukan Ukraina.

“Sangat penting untuk menyelamatkan nyawa Anda,” ucap Menteri Pendidikan pro-Rusia, Sergei Kravtsov, dalam pesan videonya pada Minggu (23/10) waktu setempat.

Otoritas pro-Rusia di Kherson juga menuturkan pada akhir pekan bahwa sekitar 25.000 orang telah dievakuasi dari wilayah itu sejak Selasa (18/10) lalu, kebanyakan menggunakan perahu melintasi Sungai Dnipro.