redaksiharian.com – Seorang politikus Brasil , Roberto Jefferson, nekat melemparkan granat ke arah polisi yang hendak menangkapnya dalam kasus menghina seorang hakim setempat. Jefferson akhirnya menyerahkan diri pada Minggu (23/10) malam waktu setempat, setelah lemparan granat itu melukai dua polisi.

Seperti dilansir Reuters, Senin (24/10/2022), Jefferson yang mantan anggota parlemen dan Presiden Partai Politik PTB ini diketahui merupakan sekutu Presiden Jair Bolsonaro . Perintah penangkapan Jefferson diterbitkan oleh Mahkamah Agung Brasil, tepatnya oleh hakim agung Alexandre de Moraes.

Moraes memerintahkan Jefferson untuk dijebloskan ke penjara setelah dia merilis rekaman yang isinya menyinggung hakim Brasil lainnya bernama Carmen Lucia, karena keputusan yang dijatuhkannya terkait pemilihan presiden (pilpres).

Dalam putusan, Moraes menyatakan Jefferson tidak mematuhi persyaratan untuk tahanan rumah yang menjeratnya.

Sedikitnya dua polisi mengalami luka-luka terkena serpihan granat yang dilemparkan oleh Jefferson. Kedua polisi ini sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat, sebelum diperbolehkan pulang.

Dalam sebuah video yang diposting ke media sosial pada Minggu (23/10) pagi, Jefferson menunjukkan foto sejumlah polisi federal tiba di rumahnya. Dalam video lainnya, dia mengakui melempar granat ke mobil polisi, bukan ke arah polisi.

Bolsonaro berusaha menjauhkan diri dari sekutunya itu dalam pernyataan video via media sosial usai Jefferson ditangkap. Ditegaskan Bolsonaro bahwa seseorang yang menyerang polisi harus diperlakukan seperti penjahat.

Jefferson sendiri telah diselidiki atas dugaan keterlibatan dalam memproduksi berita palsu. Dia merilis rekaman menyinggung hakim Lucia pada Jumat (21/10) lalu.

Hakim Lucia diketahui memutuskan untuk mentransfer sebagian waktu siaran Bolsonaro kepada capres rivalnya, Luis Inacio Lula da Silva, yang juga mantan Presiden Brasil yang mengeluhkan pelanggaran dalam iklan politik ruvalnya.

Ketegangan politik semakin meningkat di Brasil menjelang putaran kedua pilpres yang akan digelar Minggu (30/10) mendatang.

Bolsonaro sebelumnya mengecam komentar Jefferson soal hakim Lucia dan keengganan sekutunya itu untuk ditangkap. Dalam komentar terpisah, Lula menyebut masalah itu akan diselesaikan oleh polisi dan menyalahkan Bolsonaro sebagai pemicu meningkatkan tindak kekerasan politik.