redaksiharian.com – Penambahan dua unit satelit itu, kata dia, dalam rangka mendukung akselerasi atau proses percepatan transformasi digital di Indonesia.
Ia menjelaskan sebagai pembanding, saat ini Indonesia baru menggunakan delapan satelit yang total kapasitasnya hanya 50 gigabit per detik untuk mendukung keseluruhan kebutuhan telekomunikasi dan digital di Indonesia saat ini.
“Tahun depan akan diluncurkan 300 gigabit per detik, enam kali delapan dari kapasitas yang ada saat ini. Hal itu untuk memungkinkan akses internet publik Indonesia yang ratusan ribu jumlahnya,” katanya.
Dari paparannya, saat ini baru ada 500.000 titik layanan publik di Indonesia, dan masih perlu menyediakan akses internet untuk sekitar 150.000 titik layanan publik.
Selain itu, peningkatan akses internet ini juga ditujukan untuk fasilitas pendidikan serta fasilitas layanan kesehatan.
“Sekolah-sekolah hampir 100.000 lebih yang akan disediakan akses internet langsung dengan satelit yang dibiayai pemerintah, dan ini gratis untuk digunakan untuk meningkatkan pendidikan di seluruh Indonesia. Akses-akses internet untuk fasilitas layanan kesehatan di seluruh wilayah di Indonesia juga akan ditingkatkan,” kata Plate.
Selain satelit, Menkominfo juga mengatakan bahwa dengan adanya transformasi digital ini pemerintah juga mengambil bagian langsung dalam pengerjaan penyambungan jaringan infrastruktur ekstrem digital ke seluruh pelosok Tanah Air.
“Menyambung titik-titik fiber optik di seluruh Indonesia yang belum terhubung, kita hubungkan. Sampai sekarang, sudah dibangun 460.000 kilometer panjang fiber optik di darat dan di laut. Itu lebih dari 11 kali dunia panjangnya,” demikian Johnny G. Plate.