redaksiharian.com – Bejat kelakuan pria di India membakar remaja perempuan berusia 15 tahun. Pria itu melakukan aksinya bersama ibundanya.

Seperti dikutip dari CNN, Kamis (13/10/2022), pihak kepolisian setempat menuduh pria tersebut telah memperkosa korban pada tiga bulan. Diketahui pelaku merupakan sepupu dari korban.

Pejabat kepolisian senior di negara bagian Utara Pradesh, Kamlesh Kumar Dixit mengatakan korban sedang hamil akibat diperkosa pelaku.

Perkosaan 3 Bulan Lalu

Dixit menuturkan perkosaan yang dialami korban terjadi di Mainpuri yang jaraknya kurang lebih 270 kilometer sebelah tenggara New Delhi. Dixit menjelaskan usai pelaku tahu korban hamil, ada pembahasan antar dua keluarga soal wacana dinikahkan.

Laporan Press Trust of India, sebuah kantor berita terbesar di India, menyebut korban dibujuk untuk mendatangi rumah pelaku dengan dalih akan dinikahkan dengan tersangka. Namun, alih-alih dinikahkan korban malah dibakar hidup-hidup.

Lihat juga Video: Perempuan India Korban KDRT Beberkan Bukti-bukti ke Pengadilan

Pelaku dan Ibundanya Ditangkap

Pria tersebut dan ibundanya yang terlibat dalam aksi keji itu telah ditangkap kepolisian setempat. Tersangka yang berusia 18 tahun dan ibundanya ditangkap pada Senin (10/10) waktu setempat atas dugaan percobaan pembunuhan.

Keduanya disebut menuangkan minyak tanah ke tubuh korban dan membakarnya hidup-hidup pada 6 Oktober lalu. Dixit menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal detail kronologi kejadian.

Tidak dijelaskan lebih lanjut kondisi korban yang kini dirawat di rumah sakit setempat. Status kehamilan korban juga tidak diketahui secara jelas.

India telah sejak lama bergulat menghadapi wabah kekerasan terhadap perempuan di negara dengan patriarki kuat itu. Para aktivis setempat menilai dugaan keterlibatan wanita dalam kasus ini menunjukkan skala misogini yang mendalami dalam masyarakat.

“Saya sudah mati rasa dengan kisah-kisah seperti ini. Ada kurangnya empati di negara kita. Selama bertahun-tahun, kita berusaha mengubah banyak hal. Kasus ini menunjukkan kegagalan dalam sistem kita. Gadis itu seharusnya dibantu,” ucap aktivis antipemerkosaan dari New Delhi, Yogita Bhayana.