redaksiharian.com – Pada Februari lalu, Apple mengizinkan platform media sosial bikinan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , yaitu Truth Social , ke dalam toko aplikasi iOS App Store.
Kini, giliran Google yang memperbolehkan aplikasi tersebut dipasang oleh pengguna Android melalui Play Store . Berdasarkan sejumlah laporan di internet, hal tersebut dilakukan setelah Truth Social tunduk kepada sejumlah peraturan Google.
Aturan tersebut terutama yang mewajibkan penyedia layanan aplikasi mengawasi konten-konten berbahaya di platformnya, terutama yang memungkinkan pengguna mengunggah sesuatu di platform tersebut.
Pada Agustus lalu, ketika Truth Social mengajukan izin edar aplikasi di Play Store, aplikasi ini dikabarkan tidak memiliki kebijakan yang disebut Google tadi. Namun kini, media sosial bikinan Trump itu disebut sudah memiliki aturan terkait moderasi konten.
“Suatu aplikasi dapat didistribusikan di Google Play Store, asalkan mereka mematuhi pedoman pengembang kami,” ujar juru bicara Google dalam sebuah pernyataan, dikutip KompasTekno dari Engadget, Kamis (13/10/2022).
“Hal itu termasuk persyaratan untuk memoderasi beragam konten yang dibuat pengguna, serta secara aktif memantau dan menghapus postingan-postingan berbahaya yang tidak pantas dilihat publik atau memicu kekerasan,” imbuh Google.
Tidak disebutkan di wilayah mana saja Truth Social bakal dirilis. Pantauan KompasTekno saat berita ini ditayangkan, aplikasi Truth Social belum muncul di Play Store kawasan Indonesia, sehingga ada kemungkinan aplikasi ini hanya meluncur di wilayah AS saja.
Mirip Twitter
Seperti diwartakan sebelumnya, media sosial “Truth Social” milik Trump ini secara harfiah dapat diartikan sebagai “Kebenaran Sosial” dalam bahasa Indonesia.
Media sosial ini dikembangkan di bawah naungan perusahaan media yang dimiliki Trump, bernama The Trump Media and Technology Group (TMTG).
Truth Social menggunakan logo huruf “T” kapital dengan simbol titik (T.). Media sosial ini terlihat mengusung warna dominan putih dan ungu. Truth Social mengusung antarmuka yang sangat mirip dengan Twitter. Namun, ada perbedaan untuk nama-nama fitur di dalamnya.
Misalnya, Twitter menggunakan sebutan “tweet” untuk merujuk semua posting yang diunggah pengguna, sementara Truth Social menggunakan sebutan “Truth” (kebenaran).
Setelah diunggah, truth bakal ditampilkan di linimasa alias timeline yang disebut dengan “Truth Feed”.
Pengguna media sosial bikinan Trump ini juga bisa memposting ulang posting pengguna lain yang disukainya, yakni dengan fitur Re-Truth. Fitur ini berfungsi sama persis seperti Re-Tweet di Twitter.
Profil pengguna Truth Social juga sama persis seperti Twitter. Mulai dari header, jumlah follower (pengikut) dan following (orang yang diikuti), foto profil, tanda centang pink untuk pengguna terverifikasi, dan masih banyak lagi.
Seperti media sosial lainnya, pengguna Truth Social juga bisa menyukai (like) dan membagikan (share) setiap unggahan. Fitur lain yang konon masih dalam proses pengembangan adalah pesan langsung atau Direct Message.