redaksiharian.com – Inovasi dan peka terhadap kebutuhan pasar dinilai sebagai kunci bagi perusahaan rintisan (startup) untuk bisa bertahan di era industri digital saat ini.

“Kunci keberhasilan startup adalah konsistensi dan inovasi,” ujar Digital Start Up Analyst Indra Puspita dalam rilis pers yang diterima, Kamis.

Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema “Bisnis Start Up, Apakah Masih Menjanjikan?” di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Dia mengatakan langkah awal untuk mulai membangun perusahaan rintisan adalah menentukan terlebih dahulu target pasar. Setelah itu, pastikan produk yang ditawarkan memiliki peluang dan daya tarik di pasar sehingga mendorong konsumen untuk membeli.

Selain itu, tentukan pula metode dan sarana yang digunakan untuk menjual serta mempromosikan produk sehingga bisa memberikan hasil positif bagi perusahaan.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Komunikasi, Budaya, dan Literasi Digital Rini Darmastuti mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan rintisan gagal berkembang dan akhirnya tumbang.

“Pertama, mereka tidak fokus pada bisnis. Kedua, kehabisan dana. Ketiga, tidak memiliki strategi yang baik untuk terus berkembang di pasar,” kata dia.

Menurut dia, perusahaan rintisan bisa tetap bertahan asalkan memiliki strategi brilian dan peka terhadap kebutuhan konsumen.

Dia menilai, perusahaan rintisan merupakan peluang baru bagi dunia industri dan peluang kerja di masa kini. Namun, dibutuhkan kecakapan digital dalam mengembangkan bisnis tersebut.

Adapun kreator konten Abidah Pulana mengatakan untuk merintis dan mengembangkan perusahaan rintisan, keahlian yang dibutuhkan adalah pemahaman lanskap digital yang baik.

Contohnya adalah pengetahuan dasar yang baik tentang dunia digital atau internet, serta menentukan segmentasi dan mulai bergerak memberikan inovasi baru dalam platform digital.

“Jangan lupa untuk membuat riset dengan sering sehingga dapat mengembangkan kembali nilai-nilai perusahaan,” ucap dia.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.