redaksiharian.com – Hal itulah yang dialami seorang wanita, sebagaimana dikutip dari Times of India. Lewat kolom Ask the Expert, dia menceritakan kegelisahannya karena dituntut segera punya anak.

Sang ibu mertua terus-menerus mendesak, bahkan saat si wanita jelas-jelas belum siap secara mental untuk mengandung dan melahirkan. Dia belum merasa siap menjadi seorang ibu dengan segala tanggung jawabnya.

Wanita ini semakin merasa tertekan karena tidak mendapat dukungan dari suami. Pasalnya, sang ibu mertua membuat anak lelakinya ikut menentang keinginan wanita ini untuk hamil sekarang.

“Kadang-kadang saya merasa sangat sendirian karena tidak ada yang mendukung saya dalam keluarga. Tolong bantu saya,” ujarnya.

Curhatan wanita ini ditanggapi oleh pendiri Shukrana Gratitude Foundation, Aashmeen Munjaal. Dia mengatakan, “Pertama, itu tergantung pada Anda, pada apa yang Anda inginkan. Menjadi ibu adalah momen yang sangat spesial dalam hidup seseorang.”

Menurut Munjaal, wanita ini perlu memiliki visi yang jelas tentang kapan ingin menjadi seorang ibu. Itu bisa dimulai dengan beberapa pertanyaan yang dapat diajukan kepada diri sendiri. Misalnya, apakah ingin menjadi ibu atau tidak? Jika ingin tapi tidak sekarang, lalu kapan?

“Orang akan mengatakan apa pun yang ingin mereka katakan. Kadang suami, kadang mertua, atau mungkin juga orang tua, mereka akan terus mengganggu menurut standar masyarakat,” kata Munjaal.

Setelah tahu benar apa yang diinginkan, wanita ini diharapkan dapat membicarakannya baik-baik dengan mertua maupun suami.