redaksiharian.com – Jepang gagal meluncurkan sebuah roket bernama Epsilon ke luar angkasa pada Rabu (11/10) waktu setempat. Roket itu kemudian diperintahkan untuk menghancurkan diri di udara setelah terdeteksi ada masalah.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (12/10/2022), Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA) seperti dilaporkan Kyodo News menyatakan sinyal penghancuran diri dikirimkan kepada roket Epsilon setelah terdeteksi adanya masalah. Tidak disebutkan lebih lanjut soal masalah yang dimaksud.

Sementara televisi nasional NHK melaporkan sinyal itu dikirimkan setelah JAXA menetapkan roket Epsilon tidak bisa mengudara dengan aman.

“Roket tidak bisa melanjutkan penerbangan yang aman, karena bahaya yang akan ditimbulkan jika roket itu jatuh ke daratan,” sebut seorang pejabat JAXA yang enggan disebut namanya dalam pernyataan yang ditayangkan jaringan televisi TBS.

“Jadi kami mengambil langkah-langkah untuk menghindari insiden semacam itu, dan kami mengirimkan sinyal (untuk menghancurkan roket),” imbuh pejabat tersebut.

Roket Epsilon yang merupakan roket tak berawak itu dirancang untuk peluncuran dalam tiga tahap. Roket jenis ini membawa beberapa satelit ke orbit di luar angkasa pada misi keenamnya.

Insiden ini, sebut NHK, menjadi kegagalan pertama untuk peluncuran roket utama Jepang sejak tahun 2003 lalu, dan merupakan kegagalan pertama dalam peluncuran roket jenis Epsilon.

Siaran langsung peluncuran roket ini ditayangkan JAXA, dengan momen peluncuran dari Pusat Luar Angkasa Uchinoura di Kagoshima pada Rabu (11/10) waktu setempat tiba-tiba terganggu dan pembawa acara menyebut ada masalah tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Roket jenis Epsilon dengan bahan bakar solid ini mulai beroperasi sejak tahun 2013. Roket jenis ini berukuran lebih kecil dibandingkan model berbahan bakar cair yang sebelumnya digunakan Jepang, dan penerus dari roket M-5 yang dipensiunkan tahun 2006 karena biayanya yang tinggi.

Lihat juga video ‘Penampakan Sparkler Galaxy, Rumah Bintang Tertua di Semesta’: