redaksiharian.com – Hutan Amazon banyak menyimpan fenomena alam yang menarik. Kali ini, para peneliti menemukan pohon yang menjulang tinggi setara bangunan 25 lantai.

Mereka pertama kali melihat pohon besar itu dalam citra satelit pada 2019 sebagai bagian dari proyek pemetaan 3D. Pohon ini terlihat menonjol karena tingginya yang luar biasa.

Pohon dengan nama Angelim Vermelho (Dinizia excelsa) itu tingginya mencapai 88,5 meter dan lingkar pohon selebar 9,9 meter. Ini merupakan pohon terbesar yang pernah diidentifikasi di Amazon, kata para ilmuwan, seperti dilansir Science Alert.

Sebuah tim yang terdiri dari akademisi, pemerhati lingkungan, dan pemandu lokal melakukan ekspedisi pada 2020 untuk mencoba mencapai lokasi pohon tersebut yang berada di kedalaman hutan belantara. Tetapi setelah 10 hari perjalanan melalui medan yang sulit, kelelahan, persediaan menipis, dan dengan anggota tim yang jatuh sakit, mereka terpaksa menyerah.

Ekspedisi lain yang dilakukan pada 12-25 September 2022 akhirnya berhasil mencapai lokasi pohon Angelim Vermelho yang luar biasa besar. Para peneliti menempuh perjalanan 250 kilometer dengan perahu kecil menyusuri sungai dengan jeram berbahaya, ditambah 20 kilometer berjalan kaki melintasi medan hutan pegunungan untuk mencapainya.

“Pohon itu adalah salah satu hal terindah yang pernah saya lihat. Sungguh luar biasa,” kata insinyur kehutanan Diego Armando Silva dari Universitas Federal Amapa, mengatakan kepada AFP.

“Anda berada di tengah hutan di mana manusia belum pernah menginjakkan kaki sebelumnya, dengan alam yang sangat beragam.”

Selain tingginya yang luar biasa, ternyata setiap Angelim vermelho juga ikut andil luar biasa dalam menyerap karbon di bumi. Bayangkan, setiap Angelim vermelho dapat menyerap hingga 40 ton karbon, setara dengan total karbon yang dapat dihisap oleh 300 hingga 500 pohon kecil. Sementara keberadaannya hanya memakan area sekitar 20 pohon saja.

Kendati demikian, pohon raksasa di Amazon tetap saja berada di bawah ancaman. Kayu angelim vermelho dihargai tinggi oleh para penebang. Selain itu, wilayah cagar alam Iratapuru kedatangan penambang emas ilegal yang terkenal merusak.