redaksiharian.com – Melansir Autoevolution, pembuat mobil dari Jepang itu mengatakan bahwa kebocoran data terjadi pada layanan T-Connect. Yaitu aplikasi yang menghubungkan smartphone pemilik kendaraan dengan mobil brand Toyota miliknya.

Kejadian kebocoran data itu akibat kontraktor pengembang platform secara tidak sengaja mengunggah alamat email pelanggan secara online.

Atas kejadian ini, perusahaan menyebutkan bila besar kemungkinan konsumen Toyota akan menjadi target spam dan penipuan phishing atau dikelabui.

“Jadi pastikan pelanggan memeriksa ulang setiap pesan yang masuk ke mailbox untuk memastikan itu resmi,” jelas Toyota.

Toyota menyebutkan sejauh ini tidak informasi sensitif yang telah diekspos. Dengan kata lain, nama, alamat, nomor telepon, dan detail kartu kredit konsumen masih aman dan tidak masuk dalam unggahan yang tidak disengaja.

Alamat email adalah satu-satunya data yang terakhir terunggah. Dengan demikian risiko keamanannya tidak setinggi yang diyakini semula.

Selain itu, perusahaan mengatakan telah memeriksa log servernya secara menyeluruh untuk melihat apakah ada akses pihak ketiga yang terjadi saat data tersedia untuk umum. Tidak ditemukan bukti adanya akses yang tidak sah.

Meskipun demikian, Toyota mengatakan pelanggan harus mengawasi kotak masuk untuk memblokir email berbahaya yang sebenarnya tidak mereka minta.

Kebocoran data belum tentu berbahaya, terutama karena hanya alamat email yang terekspos. Tetapi di sisi lain, pelanggan yang menjadi sasaran penipuan phishing pada akhirnya bisa menjadi masalah.

Sebab penjahat dunia maya mulai beralih ke pendekatan yang lebih maju untuk memastikan korban percaya bahwa email yang mereka terima adalah pesan resmi.

Sejauh ini Toyota menyatakan belum ada laporan terkait data yang disalahgunakan akibat kebocoran data.