redaksiharian.com – Serangan-serangan rudal terbaru Rusia pada Senin (10/10/2022) dan Selasa (11/10/2022) menghantam 30 persen infrastruktur energi Ukraina .

Hal tersebut disampaikan Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko dalam sebuah wawancara dengan CNN.

“Kami mengitim pesan kepada partner-partner kami: kami perlu melindungi langit kami,” kata Halushchenko kepada CNN, Selasa.

Dia menambahkan, Rusia telah mengabaikan aturan internasional, sebagaimana dilansir Reuters.

“Mereka tidak peduli dengan apa pun kesepakatan atau konvensi internasional,” tutur Halushchenko.

Pada Selasa, Pemerintah Ukraina mendesak rakyatnya untuk tidak menggunakan peralatan elektronik domestik seperti oven arau mesin cuci.

Seruan tersebut disampaikan Pemerintah Ukraina setelah jutaan rakyat terancam blackout alias mati listrik setelah serangan-serangan terbaru Rusia terhadap jaringan energi.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, AS berjanji akan menyediakan sistem pertahanan udara canggih untuk Ukraina setelah Rusia meluncurkan rudal ke beberapa kota di Ukraina, termasuk ke Kyiv.

Janji tersebut disampaikan Presiden AS Joe Biden kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam panggilan telepon menjelang pertemuan darurat negara-negara G7.

G7 akan membahas dukungan baru untuk Ukraina dan bagaimana meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangan rudal yang menewaskan sedikitnya 14 orang.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan, Rusia menembakkan 84 rudal ke 10 kota, dengan 56 di antaranya dinetralisir oleh pertahanan udara.