redaksiharian.com – Para ahli sekarang percaya seorang ibu, putranya yang belum lahir dan ibu mertuanya jatuh sakit dan meninggal, pada saat yang sama.
Kuburan itu ditemukan di Cheddington, Buckinghamshire dan DNA diurutkan sebagai bagian dari proyek genom kuno.
Spesialis tulang manusia Sharon Clough mengatakan, hubungan keluarga adalah penemuan yang sama sekali tidak terduga.
“Jelas sebuah tragedi telah terjadi pada keluarga dan komunitas itu,” katanya dilansir laman BBC, Senin (10/10/2022).
Kuburan itu ditemukan selama penggalian pada 2018 dan dianggap “tidak biasa”, karena sebagian besar kuburan era Romawi akhir atau awal Saxon hanya berisi satu mayat.
Penanggalan radiokarbon mengungkapkan penguburan berlangsung antara 255 M hingga 433 M.
Sharon Clough yang bekerja untuk Cotswold Archaeology, mengatakan analisis tulang mengungkapkan salah satu kerangka berusia sekitar 25 tahun, sementara yang lain berusia lebih dari 45 tahun ketika mereka dikubur.
Bayi prematur itu berusia antara sekitar 32 dan 36 minggu, tetapi tidak jelas apakah dia masih dalam kandungan pada saat penguburan, atau telah dilahirkan dan meninggal.
Sementara dia berspekulasi tentang hubungan keluarga antara kedua wanita itu, baru setelah tulang-tulang itu dikirim untuk dianalisis, sifat pastinya menjadi jelas.
DNA mitokondria mengonfirmasi bahwa perempuan yang lebih muda dan bayinya adalah ibu dan anak.
Sementara perempuan yang lebih tua ditemukan, memiliki hubungan dengan bayi tetapi tidak dengan ibu.
Proyek ini juga dapat memberitahunya bahwa janinnya lelaki, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh analisis tulang.
Tulang-tulang itu akan diarsipkan di Buckinghamshire County Museum, Aylesbury, tersedia untuk penelitian di masa depan seiring dengan terus berkembangnya teknik.
Penggalian dilakukan menjelang pembangunan perumahan untuk Society of Merchant Venturers, Bristol.