redaksiharian.com – Masa depan pasar nikel global nampaknya bakal cerah seiring seiring dengan hadirnya industri kendaraan listrik (EV) yang terus tumbuh secara eksponensial.

Permintaan bijih nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik komponen penting dalam fabrikasi baja tahan karat terus tumbuh. Dengan mengingat hal itu, lantas negara mana saja penghasil nikel terbesar dunia?

Melansir Investingnews.com berikut negara-negara penghasil nikel teratas tahun 2021, berdasarkan data Survei Geologi AS terbaru.

Indonesia menjadi negara dengan urutan pertama untuk produksi nikel dunia. Indonesia adalah contoh utama negara yang ingin masuk ke pasar nikel yang saat ini tengah ramai. Adapun produksi nikel RI pada tahun 2017 sebesar 345.000 metrik ton (MT), kemudian melonjak mencapai 1 juta MT pada tahun 2021, negara ini juga memiliki cadangan sebesar 21 juta MT.

Filipina telah menjadi salah satu negara penghasil nikel terbesar dan pengekspor bijih nikel selama beberapa waktu. Setelah mengalami sedikit pukulan antara tahun 2017 dan 2018, ketika produksi nikel turun dari 366.000 MT menjadi 340.000 MT, penambangan nikel di Filipina meningkatkan produksinya menjadi 420.000 MT pada tahun 2019. Namun, tren kenaikan tidak berlangsung lama karena negara tersebut terus melakukan transaksi dengan rekor curah hujan yang membanjiri operasi penambangan.

Meskipun menempati posisi ketiga dalam daftar ini, Rusia telah mengalami penurunan produksi nikel dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018, produksi nikel nasional mencapai 272.000 MT, tetapi pada 2021 hanya mencapai 250.000 MT.

Negara Prancis di lepas pantai Australia ini menduduki posisi keempat. Namun negara ini juga mengalami penurunan produksi nikel dalam beberapa tahun terakhir, turun dari 220.000 MT pada 2019 menjadi 190.000 MT pada 2021.

Australia merupakan negara penghasil nikel terbanyak di dunia ke-5. Walaupun masuk daftar ke-5, Australia mengalami penurunan produksi dari 180.000 MT pada 2019, menjadi 160.000 MT pada 2021.