redaksiharian.com – >

SEMARANG, KOMPAS.com – Salah satu kebiasaan pengguna mobil sejak dulu adalah menekan pedal gas sebelum mematikan mesin.

Hal tersebut bertujuan agar usia pakai aki lebih awet dan tidak boros. Namun apakan ritual menekan pedal gas sebelum mematikan mesin masih relevan untuk dilakukan pada mobil modern.

Mengingat secara teknologi sudah lebih modern, semua sistem diatur oleh ECU, dari pembakaran, kebutuhan suplai bahan bakar, kelistrikan, dan lainnya.

Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, menginjak pedal gas dalam tidak akan berpengaruh terhadap tegangan aki. Hal tersebut karena proses pengisian aki tidak berjalan ketika mobil diam.

“Kan semua mobil sudah dilengkapi alternator, jadi batasan tegangan aki sampai terisi terkontrol. Nah, kalau cuma injak gas sampai rpm hampir red line, yang ada malah buang-buang bahan bakar,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (1/10/2022).

Pelumasan mesin yang di paksa mensirkulasi oli naik begitu putaran tinggi, otomatis akan berkurang bahkan berhenti.

“Putaran tinggi mesin butuh pelumasan maksimum, ketika mesin langsung di matikan tekanan oli otomatis berhenti. Komponen mesin seperti piston dan klep bisa pecah,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, pengisian mobil yang berkerja normal, kondisi idle tegangan aki seharusnya stabil.

” Aki drop penyebabnya ada dua, satu karena aki kadaluarsa, kedua pengisian mobil yang bermasalah. Seharusnya, angka pengisian normal 12V, kurang dari itu berat buat starter,” ucap Andika.