redaksiharian.com – Obrolan dimulai ketika laki-laki berambut keriting yang adalah orang Papua menanyakan harga makanan yang baru disantapnya kepada pedagang yang adalah warga Solo. Laki-laki itu menyebutkan daftar berupa empat bungkus nasi kucing, tiga tusuk lauk, empat potong gorengan, dan es teh.

Pedagang yang memakai songkok menghitung total pengeluaran pelanggannya itu hanya Rp20.000. Orang Papua pun kaget lantaran harga itu dinilai terlalu murah. Dia kemudian mengambil songkok dari kepala pedagang dan mengatakan bahwa benda tersebut bisa dibeli di benua hitam seharga Rp100.000.

Ibarat kata bagai bumi dan langit. Harga-harga yang mahal juga terjadi di daerah Indonesia tengah dan timur lain seperti Balikpapan dan Samarinda. Meski begitu, harga-harga ini tidak bisa dipukul rata antara di kota besar dan kota-kota kecil.

Dalam sebuah forum tanya jawab di situs Quora, seorang pengguna membeberkan harga-harga yang mesti ditebus ketika belanja di Papua. Pengakses situs bernama Audrey Hepburn yang tinggal di Wamena memaparkan bahwa ayam lalapan bisa dipatok Rp30.000 ke atas. Harga ini dua kali lipat dari harga di Jawa, khususnya di Solo merujuk pada video di atas. Kemudian harga seporsi sate bisa sampai Rp40.000. Sate kambing biasanya lebih mahal.

Tidak sampai di situ, seporsi nasi putih tanpa lauk disebut-sebut baru bisa dibeli dengan harga Rp10.000. Bayangkan berapa kali lipat yang harus dikeluarkan jika satu orang saja membeli nasi dan lauk hanya untuk satu kali makan.

Kemudian masih ada nasi goreng yang harganya mulai Rp25.000 per porsi. Jika ingin makanan mewah seperti membeli seafood, jangan kaget kalau kamu wajib menyiapkan duit setidaknya Rp100.000.