redaksiharian.com – Tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini. Investor memanfaatkan harga yang berada di posisi terendah dalam dua bulan.

Pada Selasa (27/9/2022) pukul 13.00 WIB harga tembaga dunia tercatat US$7.378 per ton, naik 0,51% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Harga tembaga dunia jatuh karena kenaikan suku bunga oleh bank sentral meningkatkan risiko resesi global yang dapat menyurutkan permintaan tembaga dunia.

Pada Rabu lalu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 3% – 3,25%, serta menegaskan sikap agresifnya.

Saat ini persediaan tembaga yang dipantau oleh bursa logam London naik menjadi 129.000 ton, tertinggi sejak 15 Agustus 2022.

Pabrik peleburan tembaga di China menaikkan biaya perawatan dan pemurnian mereka untuk kuartal keempat 2022 ke level tertinggi lima tahun. Penyebabnya karena pasokan konsentrat diperkirakan meningkat dan akan melebihi level ekspansi dalam kapasitas peleburan.

Namun, persediaan tembaga di gudang berikat China terus menipis bahkan hingga mencapai rekor terendah 81.800 ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA