redaksiharian.com – Otoritas Rusia menahan seorang diplomat Jepang yang bertugas di kota Vladivostok atas tuduhan melakukan upaya spionase . Sang diplomat Jepang juga telah dinyatakan akan diusir dari wilayah Rusia.

“Seorang diplomat Jepang tertangkap basah saat menerima informasi rahasia, dengan imbalan uang, soal kerja sama Rusia dengan sebuah negara lainnya di kawasan Asia-Pasifik,” demikian pernyataan dinas keamanan Rusia, FSB, seperti dikutip kantor berita Rusia dan dilansir AFP, Selasa (27/9/2022).

Diplomat Jepang itu, sebut FSB, juga telah berupaya mencari informasi soal ‘dampak sanksi-sanksi Barat’ di wilayah Primorsky bagian timur.

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya menyebut diplomat Jepang itu telah ditetapkan persona non grata atau diperintahkan keluar dari Rusia dalam waktu 48 jam.

Diplomat Jepang yang ditahan itu diidentifikasi sebagai Motoki Tatsunori, yang menjabat Konsulat Jenderal Jepang di Vladivostok. Dalam pernyataannya, FSB menyatakan telah melayangkan protes kepada Tokyo melalui saluran diplomatik dan menetapkan persona non grata kepada Tatsunori.

FSB bahkan menyebarkan video singkat yang menunjukkan Tatsunori mengakui telah melanggar aturan hukum Rusia.

Rusia menganggap Jepang sebagai negara ‘musuh’, penetapan yang juga diberikan kepada seluruh negara Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya seperti Inggris juga Australia.

Moskow dan Tokyo saling menjatuhkan sanksi dan saling mengusir para diplomat masing-masing sejak Presiden Vladimir Putin mengerahkan militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, dalam apa yang disebut Kremlin sebagai ‘operasi militer khusus’.

Sebelum invasi ke Ukraina dilakukan, Tokyo telah memiliki hubungan yang kompleks dengan Moskow, di mana kedua negara belum menandatangani perjanjian damai pasca Perang Dunia II berakhir.

Upaya penandatanganan perjanjian damai itu selalu terhambat oleh sengketa wilayah sejak lama atas pulau-pulau yang sama-sama diklaim Rusia dan Jepang.